Indeks alfabet berisi berbagai istilah yang tidak
ada pada Volume 1, dan pengkodean memerlukan rujukan ke kedua index dan tabular
list yang harus dikonsultasikan sebelum kode dapat diberikan.
Sebelum pengkodean dilakukan, pengkode perlu
mengetahui prinsip-prinsip klasifikasi dan pengkodean, dan telah melakukan
latihan-latihan praktek.
Berikut ini adalah pedoman sederhana yang
dimaksudkan untuk membantu pengkode ICD yang bekerja sesekali:
1.
Identifikasi jenis
pernyataan yang akan dikode dan merujuk ke Section yang sesuai pada Indeks Alfabet. (Kalau
pernyataan berhubungan dengan penyakit atau cedera atau kondisi lain yang
sesuai dengan Chapter I-XIX atau XXI, lihat Section I pada index. Kalau
pernyataan ini adalah penyebab luar dari cedera atau kejadian lain yang bisa
diklasifikasikan pada Chapter XX, lihat Section II).
2.
Cari lokasi ‘lead
term,’. Untuk penyakit dan cedera ini biasanya berupa sebuah kata benda untuk
kondisi patologis. Namun, beberapa kondisi yang dinyatakan sebagai kata sifat
atau eponim bisa juga terdapat disini.
3.
Baca dan pedomani semua
‘note’ yang muncul di bawah ‘lead term’.
4.
Baca semua term yang
dikurung oleh parentheses setelah ‘lead term’ (modifier ini tidak mempengaruhi
nomor kode), juga semua istilah yang ber-indentasi di bawah ‘lead term’ (modifier
ini bisa mempengaruhi nomor kode), sampai semua kata di dalam diagnosis telah
diperhitungkan.
5.
Ikuti dengan hati-hati
setiap referensi silang ( ‘see’ dan ‘see also’) yang ada di dalam Indeks.
6.
Rujuk daftar tabulasi
untuk memastikan kesesuaian nomor kode yang dipilih. sebuah kode 3-karakter di
dalam Indeks dengan dash (-) pada posisi ke-4 berarti bahwa sebuah karakter
ke-4 terdapat pada Volume 1. Subdivisi lebih lanjut yang digunakan pada posisi
karakter tambahan tidak diindeks, kalau ini akan digunakan maka ia harus dicari
pada volume 1.
7.
Pedomani setiap istilah
inklusi dan eksklusi di bawah kode yang dipilih, atau di bawah judul chapter,
block, atau category.
8.
Tentukan kode.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar