Bagian
perkenalan pada Volume 3, yaitu indeks alfabetis ICD-10 memberikan petunjuk
cara penggunaannya. Instruksi disitu harus dipelajari secara baik sebelum
pengkodean dilakukan. Di bawah ini diberikan uraian singkat mengenai struktur
dan penggunaannya.
Persiapan Pada Alphabetic Index
Volume 3 dibagi atas tiga bagian sebagai berikut:
Section I, berisi semua istilah yang
diklasifikasikan pada Bab I-XX dan bab XXI, kecuali obat dan bahan kimia.
Section II,
merupakan indeks penyebab
mortalitas dan morbiditas dan berisi semua istilah yang diklasifikasikan pada
bab XX, kecuali obat dan bahan kimia.
Section III, ‘Tabel Obat dan Zat Kimiawi’, berisi untuk
setiap kode zat kimia untuk keracunan dan efek lain yang merugikan dari obat
yang diklasifikasikan pada bab XIX, dan bab XX menunjukan untuk keracunan secara kebetulan, secara
sengaja (rugi sendiri), tidak dapat ditentukan, atau efek yang tidak merugikan
dari zat kimia baik dengan pengambilan yang tepat.
Struktur
Indeks ini berisi ‘lead terms’ yang diletakkan pada
bagian kolom paling kiri, dengan
kata-kata lain (‘modifier’ atau ‘qualifier’) pada berbagai level indentasi di
bawahnya. Pada Section I, modifier yang berindentasi atau modifier yang
biasanya berupa jenis, tempat, atau kondisi yang mempengaruhi kode; pada
Section II mereka menunjukkan berbagai jenis kecelakaan atau kejadian,
kendaraan yang terlibat, dsb. Modifier yang tidak mempengaruhi kode berada di
dalam tanda kurung setelah kondisi yang tertulis.
Nomor-nomor Kode
Nomor-nomor kode yang mengikuti istilah merujuk ke
kategori atau subkategori yangmana istilah tersebut harus diklasifikasikan.
Kalau kode tersebut hanya terdiri dari 3-karakter, bisa diperkirakan bahwa
kategori tersebut belum dibagi atas subkategori. Sebagian besar dalam hal ini
dimana kategori telah dibagi. Kode number dalam index akan memberikan 4
karakter. Sebuah ‘dash’ atau strip pada
posisi ke-4 (misalnya O03.-) berarti bahwa kategori tersebut telah dibagi dan 4
karakter itu bisa ditemukan pada daftar tabulasi. Kalau sistem dagger dan
asterisk berlaku pada term itu, maka kedua kode harus digunakan.
Konvensi-konvensi
Parenthesis
Tanda kurung digunakan pada indeks dengan cara yang
sama seperti pada Volume 1, yaitu untuk mengurung modifer.
“NEC”
‘Not elsewhere classified’ menunjukkan bahwa varian
dinyatakan dari kondisi yang tertulis diklasifikasi pada bagian lain, dan
bahwa, kalau pantas, istilah yang lebih tepat harus dicari di dalam Indeks
Cross-references
Referensi-silang digunakan untuk menghindarkan
duplikasi yang tidak perlu pada tistilah di dalam Indeks Alfabet. Kata ‘see’
meminta pengkode untuk merujuk ke istilah
lain; ‘see also’ mengarahkan pengkode untuk merujuk ke tempat lain di
dalam Indeks kalau pernyataan yang sedang dikode berisi informasi lain yang
tidak ter-indentasi di bawah term tempat ‘see also’ tersebut berada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar