Minggu, 29 Maret 2015

Praktik Tradisional Dan Paradigma Baru Manajemen Informasi Kesehatan

A.      Pengertian Manajemen Informasi Kesehatan
Manajemen Informasi Kesehatan adalah pengelolaan yang memfokuskan kegiatannya pada pelayanan kesehatan dan sumber informasi pelayanan kesehatan dengan menjabarkan sifat alami data, struktur dan menerjemahkannya ke berbagai bentuk informasi demi kemajuan kesehatan dan pelayanan kesehatan perorangan, pasien dan masyarakat. Penanggung jawab manajemen informasi kesehatan berkewajiban untuk mengumpulkan, mengintegrasikan dan menganalisis data pelayanan kesehatan primer dan sekunder, mendesiminasi informasi, menata sumber informasi bagi kepentingan penelitian, pendidikan, perencanaan dan evaluasi pelayanan kesehatan secara komprehensif dan terintegrasi (Konsil Kedokteran Indonesia, 2006, Manual Rekam Medis).

Manajemen Informasi Kesehatan adalah sebuah frase yang digunakan untuk menggambarkan proses pengumpulan dan penggunaan data yang dikumpulkan oleh banyak orang yang berbeda, di tempat yang berbeda, tentang layanan kesehatan yang diberikan kepada pasien secara individu ataupun secara kelompok. Manajemen informasi kesehatan dapat menggambarkan di antara keduanya, yaitu baik merupakan sebuah proses maupun sebuah pilihan karir orang-orang yang bekerja dalam bidang pengelolaan informasi kesehatan yang bekerja tersebar luas di berbagai bidang kesehatan dan bidang lain yang terkait dengan kesehatan.
Manajemen Informasi Kesehatan (MIK) adalah praktek pemeliharaan dan perawatan rekam kesehatan baik dengan cara tradisional (paper-based) maupun dengan elektronik di rumah sakit, klinik dokter, departemen kesehatan, perusahaan asuransi kesehatan, dan fasilitas lain yang memberikan pelayanan dan pemeliharaan catatan kesehatan. Dengan komputerisasi yang besar (kompleks) terhadap catatan kesehatan dan sumber informasi lain, informatika kesehatan dan teknologi informasi kesehatan sedang mengalami peningkatan penggunaannya dalam praktek manajemen informasi di bidang pelayanan kesehatan.
Profesional manajemen informasi kesehatan merencanakan sistem informasi, mengembangkan kebijakan kesehatan, dan mengidentifikasi kebutuhan informasi saat ini dan masa mendatang. Selain itu, mereka dapat menerapkan ilmu informatika untuk pengumpulan, penyimpanan, penggunaan, dan release informasi sesuai dengan kepentingan hukum profesional, etis dan persyaratan administratif untuk penyediaan layanan kesehatan. Mereka bekerja dengan data klinis, data epidemiologi, data demografik, data finansial, data referensi, dan data pelayanan kesehatan dalam bentuk kode.
Manajemen Informasi Kesehatan adalah studi tentang prinsip-prinsip dan praktek yang melibatkan pengorganisasian, tracking, dan pemeliharaan informasi medis secara tradisional ataupun digital untuk menjamin pemberian pelayanan yang berkualitas kepada pasien. Bidang ini memberikan kontribusi yang besar terhadap sistem pelayanan kesehatan dan kepada pasien dengan memelihara sistem informasi pelayanan kesehatan yang terorganisir yang sangat diperlukan dalam pengambilan keputusan medis dan pelayanan perawatan pasien. Rekam kesehatan dapat diambil secara manual maupun dengan melalui komputer. Selain itu, data pasien harus disimpan dan dikelola secara efisien oleh seorang manajer informasi kesehatan atau praktisinya.

B.       Perbedaan Paradigma Lama dan Baru
Paradigma adalah seperangkat dugaan, konsep, nilai dan praktik yang membentuk cara pandang tentang suatu kenyataan di kalangan masyarakat yang terlibat terutama dalam disiplin intelektual.
Pergeseran paradigma pelayanan rekam medis dan informasi kesehatan dari pemikiran tradisional yang menekankan pada unsur unit kerja (departement based), serta pengawasan rekam medis (physical unit control), ke arah paradigma baru yaitu Manajemen Informasi Kesehatan (MIK) yang fokus pelayannnya ditujukan pada unsur informasi dengan tugas-tugas yang menekankan pada penngumpulan, analisis, desiminasi informasi yang tertuju pada cakupan pengguna informasi yang lebih luas, seperti kepentingan administrator, manajer, provider (pemberi layanan kesehatan), dan pasien. "Good Clinical Governance" merefleksikan kinerja institusi pelayanan kesehatan melakukan pembenahan dalam sistem pencatatan, pengolahan data dan analisa data medis secara integrated, lengkap, akurat, tepat waktu, dan mutakhir.

Perubahan paradigma baru, dari rekam medis tradisional menjadi rekam medis modern atau Manajemen Informasi Kesehatan (MIK), mengharuskan semua unit/instalasi rekam medis (RM) / Manajemen Informasi Kesehatan (MIK) pada suatu institusi pelayanan kesehatan, dalam hal ini rumah sakit, harus berbenah dan mempersiapkan untuk menyongsong kearah perubahan tersebut. Hal pokok dalam perubahan paradigma baru tersebut adalah teknologi informasi, sebelumnya rekam medis manual menjadi rekam medis (RM)/Manajemen Informasi Kesehatan (MIK) elektronik.

Berikut tabel perbedaan paradigma lama dan paradigma baru:
Kriteria
Paradigma Lama 
Paradigma Baru
Fokus
Departement based
Information based
Model produk
Bentuk fisik RM
Butiran data, model data, data audit 
Tampilan
Dikumpulkan secara agregat dan dipresentasikan 
Pengumpulan secara elektronik, statistik dan model data 
Isi
Formulir dan desain RM
Alur data, perkembangan aplikasi, penunjang aplikasi 
Aspek hukum
Kerahasiaan dan pelepasan informasi
Program sekuritas, audit, pengawasan 

C.      Perbedaan Metode Kualitatif dan Kuantitatif

Pada rekam medis tradisional dan rekam medis modern ada perbedaan dalam metode pengisian lembar rekam medis.
Pada rekam medis tradisional, pengisian rekam medis menggunakan metode kuantitatif. Metode ini menekankan pada terisi penuh atau tidak nya sebuah rekam medis pasien tanpa melihat benar atau tidaknya pengisian rekam medis.
Sedangkan pada rekam medis modern, pengisian rekam medis selain harus terisi penuh juga memperhatikan pengisian rekam medis secara benar, dimana sesuai dengan data yang diminta dan pada kolom yang benar.

D.      Monitoring Produktivitas Rekam Medis Tradisional
Dalam unit rekam medis montoring produktivitas dilakukan oleh unit assembling, dimana unit ini bertugas untuk mengatur banyaknya formulir yang digunakan oleh unit yang lainnya. Bilamana salah satu unit membutuhkan 100 lembar formulir dengan format tertentu, maka unit tersebut harus memberikan laporan kepada unit Assembling untuk selanjutnya diproses dan diberikan kemudian.
Fungsi pencatat data pendaftaran pasien rawat jalan dan rawat inap yang bertanggung jawab terhadap:
1.         Penggunaan formulir rekam medis untuk pelayanan pasien

2.         Penggunaan nomor rekam medis agar tidak terjadi duplikasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar