Selasa, 21 April 2015

Struktur Dasar Dan Prinsip Klasifikasi ICD

ICD adalah klasifikasi dengan sumbu yang berfariasi. Struktur ICD dikembangkan berbeda dengan yang diusulkan oleh William farr pada hari-hari pertama diskusi internasional tentang struktur klasifikasi. Skema seluruhnya untuk tujuan epidemiologi praktis. Data statistik penyakit digolongkan sebagai berikut :
  • ·         Penyakit epidemic
  • ·         Penyakit konsitusi dan umum
  • ·         Penyakit local yang disusun berdasarkan tempat
  • ·         Penyakit perkembangan
  • ·         Cedera

Pola ini dapat diidentifikasi pada bab-bab ICD 10 yang hingga saat ini masih dianggap struktur yang lebih berguna untuk tujuan epidemiologi umum daripada pilihan lain yang telah dicoba.
Dua yang pertama dan dua yang terakhir dalam daftar tersebut  diatas terdiri dari kelompok khusus bersama dengan kondisi yang memungkinkan disusun kurang sesuai untuk penelitian epidemiologi yang tersebar misalnya suatu klasifikasi disusun secara primer berdasarkan lokasi anatomi. Kelompok yang tersisa, termasuk pada bab ICD untuk setiap sistim tubuh utama.
Perbedaan dalam bab “special group” dan “body system” mempunyai implikasi praktis untuk memahami struktur klasifikasi kode dan interpretasi statistic. Harus diingat, bahwa pada umumnya kondisi primer yang diklasifikasikan pada bab “special group”. Dengan adanya keraguan tentang letak kondisi, maka bab “special group” harus mendapat prioritas.
Dasar ICD adalah suatu daftar kode tunggal kategori 3 karakter, masing-masing dapat dibagi-bagi menjadi hingga 10 subkategori 4 karakter. Pada revisi sebelumnya digunakan system kode numeric . pada revisi 10 digunakan kode alfanumerik dengan huruf pada posisi pertama dan nomor pada posisi yang kedua, ketiga dan keempat. Dengan demikian kode nomor bervariasi dari A00.0 hingga Z.99.9. huruf U tidak digunakan (halaman 15).
2.4.1. Buku ICD 10
ICD 10 terdiri dari 3 jilid : buku 1 berisi klasifikasi utama; buku 2 berisi petunjuk pemakaian ICD; dan buku jilid 3 berisi indeks alphabet klasifikasi.
Sebagian besar buku jilid 1 terdiri dari daftar kategori 3 karakter dan daftar table inklusi dan subkategori 4 karakter. Inti klasifikasi adalah “daftar kategori 3 karakter” (buku jilid 1 hal 29-104) yang dianjurkan untuk pelaporan ke WHO mortality database dan perbandingan umum internasional. Daftar bab dan judul blok juga termasuk inti klasifikasi. Daftar tabular memberikan seluruh rincian level 4 karakter dan dibagi dalam 21 bab (hal 105-1175).
Buku jilid 1 juga berisi :
·         Morfologi neoplasma. Klasifikasi ini (hal 1177-1204) dapat digunakan bila diperlukan kode tambahan untuk klasifikasi morfologi neoplasma dengan beberapa pengecualian dalam klasifikasi bab 2 sesuai dengan sifat dan tafografi. Kode morfologi sama dengan adapasi khusus ICD-0
·         Daftar tabulasi khusus. Karena seluruh daftar ICD 4 karakter ICD bahkan daftar 3 karakter  terlalu panjang seperti yang tampak pada table statistic kebanyakan statistic rutin menggunakan daftar tabulasi yang menekankan kondisi tunggal tertentu dan kelompok lain. Empat daftar khusus tabulasi mortalitas adalah bagian integral dari ICD. Daftar 1 dan 2 adalah daftar khusus untuk mortalitas umum, daftar 3 dan 4 untuk mortalitas bayi dan anak (0-4 tahun). Tidak ada daftar tabulasi khusus untuk morbiditas (buku jilid 1 halaman 1205-1231). Petunjuk penggunaan yang tepat untuk beberapa level klasifikasi dan tabulasi ada pada seksi 5 buku ini.
·         Difinisi. Definisi pada halaman 1233-1238 dari buku jilid 1 diadopsi dari world health assembly dan termasuk dalam fasilitas perbandingan data international.
·         Regulasi nomenklatur. Regulasi yang diadopsi dari world health assembly memberikan tanggung jawab moral pada anggota WHO dalam klasifikasi penyakit dan penyebab kematian. Kompilasi dan publikasi statistic (halaman 1239-1243 buku jilid 1).
2.4.2. bab
Klasifikasi dibagi dalam 21 bab. Bab pertama dari ICD adalah huruf, setiap huruf berhubungan dengan bab khusus kecuali untuk huruf D yang digunakan untuk bab II, neoplasma dan bab III, penyakit darah dan organ pembentuk darah dan kelainan tertentu yang menyerang mekanisme kekebalan, dan huruf H digunakan untuk bab VII. Penyakit mata dan adneksa dan bab VIII. Penyakit telinga dan processus mastoid. Bab (bab I,II,XIX, dan XX) digunakan lebih dari 1 huruf dalam posisi pertama kodenya.
Setiap bab berisi kategori 3 karakter yang mencakup seluruh isi, tidak seluruh kode yang ada digunakan. Kode yang tidak digunakan ini merupakan ruang untuk pengembangan pada revisi berikutnya.
Bab I – XVII berhubungan dengan penyakit dan kondisi morbid yang lain, bab melengkapi jajaran pokok persoalan yang termasuk dalam data diagnostic. babXVIII meliputi gejala, tanda, temuan, klinis dan laboratorium yang abnormal, yang tidak diklasifikasi ditempat lain. Bab XX penyebab eksternal morbiditas dan mortilitas yang secara tradisional digunakan untuk klasifikasi penyebab cedera dan keracunan tetapi revisi IX juga memberikan rekaman penyebab eksternal penyakit dan kondisi morbid yang lain. Alas an seseorang yang tidak sakit kontak dengan pelayanan kesehatan atau pada pasien dirawat pada waktu tertentu atau berhubungan dengan pelayanan kesehatan atau pada pasien dirawat pada waktu tertentu atau berhubungan dengan perawatan.
2.4.3. blok dari kategori
Bab dibagi dalam blok yang homogeny kategori 3 karakter. Dalam bab I, judul judul blok mencerminkan 2 sumbu klasifikasi yaitu cara penyebaran dan group organisme penyebab infeksi. Dalam bab II, sumbu yang pertama adalah sifat neoplasma, sumbu utama adalah site meskipun ada beberapa kategori 3 karakter diberikan untuk beberapa macam morfologi yang penting. Batasan dari kategori tampak dalam tanda kurung setelah setiap judul blok.
2.4.4. kategori 3 karakter
Dalam setiap blok kategori 3 karakter untuk kondisi tunggal dipilih Karen frekuensinya, beratnya atau kepekaannya terhadap intervensi kesehatan masyarakat. Sedangkan yang lain untuk grup penyakit dengan beberapa karakteristik umum. Biasanya ketentuan untuk klasifikasi kondisi ‘other” memungkinkan beberapa perbedaan tetapi jarang dimasukan kondisi “unspecified”.
2.4.5. subkategori 4 karakter
Meskipun tidak dianjurkan untuk pelaporan pada tingkat internasional, kebanyakan kategori 3 karakter dibagi dalam karakter keempat setelah titik decimal hingga 10 subkategori. Bila 3 karakter tidak dibagi maka dianjurkan untuk menambah huruf “X” pada posisi ke 4. Kode tersebut dibakukan untuk data processing.
Subkategori 4 karakter digunakan paling tepat untuk identifilasi, misalnya, variasi tempat yang berbeda pada kategori 3 karakter untuk penyakit tunggal atau penyakit yang berdiri sendiri pada kategori 3 karakter untuk grup kondisi.
Karakter ke 4 seperti 8 biasanya untuk kondisi “other” pada kategori 3 karakter dan 9 digunakan untuk menyampaikan kondisi yang sama artinya dengan judul kategori 3 karakter tanpa informasi tambahan.
Bila subdivisi 4 karakter diterapkan, suatu suatu jajaran kategori 3 karakter, mereka didaftar hanya 1 kali pada awal jajaran. Catatan yang relevan pada setiap kategori menunjukan letak rincian. Misalnya kategori 003-006, untuk macam abortus yang berbeda mempunyai karakter 4 yang biasa berhubungan dengan komplikasi (buku jilid 1 halaman 724).
2.4.6. suplemen subdivisi yang digunakan sebagai karakter ke 5 atau berikutnya.
Karakterke 5 atau berikutnya merupakan subklasifikasi sepanjang sumbu yang berbeda dari karakter yang ke 4. Hal ini ditemukan pada :
Bab XIII --- subdivisi untuk letak anatomi
Bab XIX --- subdivisi untuk menunjukan fraktur tertutup atau terbuka seperti pada cedera introabdominal dengan atau tanpa luka terbuka
Bab XX --- subdivisi untuk menunjukan macam aktifitas yang dilakukan pada waktu kejadian.
2.4.7. kode “U” yang tidak digunakan

Kode U00-U49 digunakan untuk penetepan nama sementara (provisional assignment) penyakit baru yang tidak diketahui etiologinya. Kode U50-U99 digunakan untuk riset, misalnya testing subklasifikasi alternative untuk proyek khusus. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar