ICD adalah
klasifikasi dengan sumbu yang berfariasi. Struktur ICD dikembangkan berbeda
dengan yang diusulkan oleh William farr pada hari-hari pertama diskusi
internasional tentang struktur klasifikasi. Skema seluruhnya untuk tujuan
epidemiologi praktis. Data statistik penyakit digolongkan sebagai berikut :
- · Penyakit epidemic
- · Penyakit konsitusi dan umum
- · Penyakit local yang disusun berdasarkan tempat
- · Penyakit perkembangan
- · Cedera
Pola ini dapat
diidentifikasi pada bab-bab ICD 10 yang hingga saat ini masih dianggap struktur
yang lebih berguna untuk tujuan epidemiologi umum daripada pilihan lain yang
telah dicoba.
Dua yang pertama
dan dua yang terakhir dalam daftar tersebut
diatas terdiri dari kelompok khusus bersama dengan kondisi yang
memungkinkan disusun kurang sesuai untuk penelitian epidemiologi yang tersebar
misalnya suatu klasifikasi disusun secara primer berdasarkan lokasi anatomi.
Kelompok yang tersisa, termasuk pada bab ICD untuk setiap sistim tubuh utama.
Perbedaan dalam
bab “special group” dan “body system” mempunyai implikasi praktis untuk
memahami struktur klasifikasi kode dan interpretasi statistic. Harus diingat,
bahwa pada umumnya kondisi primer yang diklasifikasikan pada bab “special
group”. Dengan adanya keraguan tentang letak kondisi, maka bab “special group”
harus mendapat prioritas.
Dasar ICD adalah
suatu daftar kode tunggal kategori 3 karakter, masing-masing dapat dibagi-bagi
menjadi hingga 10 subkategori 4 karakter. Pada revisi sebelumnya digunakan
system kode numeric . pada revisi 10 digunakan kode alfanumerik dengan huruf
pada posisi pertama dan nomor pada posisi yang kedua, ketiga dan keempat.
Dengan demikian kode nomor bervariasi dari A00.0 hingga Z.99.9. huruf U tidak
digunakan (halaman 15).
2.4.1. Buku ICD
10
ICD 10 terdiri
dari 3 jilid : buku 1 berisi klasifikasi utama; buku 2 berisi petunjuk
pemakaian ICD; dan buku jilid 3 berisi indeks alphabet klasifikasi.
Sebagian besar
buku jilid 1 terdiri dari daftar kategori 3 karakter dan daftar table inklusi
dan subkategori 4 karakter. Inti klasifikasi adalah “daftar kategori 3
karakter” (buku jilid 1 hal 29-104) yang dianjurkan untuk pelaporan ke WHO
mortality database dan perbandingan umum internasional. Daftar bab dan judul
blok juga termasuk inti klasifikasi. Daftar tabular memberikan seluruh rincian
level 4 karakter dan dibagi dalam 21 bab (hal 105-1175).
Buku jilid 1
juga berisi :
·
Morfologi
neoplasma. Klasifikasi ini (hal 1177-1204)
dapat digunakan bila diperlukan kode tambahan untuk klasifikasi morfologi
neoplasma dengan beberapa pengecualian dalam klasifikasi bab 2 sesuai dengan
sifat dan tafografi. Kode morfologi sama dengan adapasi khusus ICD-0
·
Daftar
tabulasi khusus. Karena seluruh daftar
ICD 4 karakter ICD bahkan daftar 3 karakter
terlalu panjang seperti yang tampak pada table statistic kebanyakan
statistic rutin menggunakan daftar tabulasi yang menekankan kondisi tunggal
tertentu dan kelompok lain. Empat daftar khusus tabulasi mortalitas adalah bagian
integral dari ICD. Daftar 1 dan 2 adalah daftar khusus untuk mortalitas umum,
daftar 3 dan 4 untuk mortalitas bayi dan anak (0-4 tahun). Tidak ada daftar
tabulasi khusus untuk morbiditas (buku jilid 1 halaman 1205-1231). Petunjuk
penggunaan yang tepat untuk beberapa level klasifikasi dan tabulasi ada pada
seksi 5 buku ini.
·
Difinisi.
Definisi pada halaman 1233-1238 dari buku jilid 1 diadopsi dari world health
assembly dan termasuk dalam fasilitas perbandingan data international.
·
Regulasi
nomenklatur. Regulasi yang diadopsi dari world
health assembly memberikan tanggung jawab moral pada anggota WHO dalam
klasifikasi penyakit dan penyebab kematian. Kompilasi dan publikasi statistic
(halaman 1239-1243 buku jilid 1).
2.4.2. bab
Klasifikasi
dibagi dalam 21 bab. Bab pertama dari ICD adalah huruf, setiap huruf
berhubungan dengan bab khusus kecuali untuk huruf D yang digunakan untuk bab
II, neoplasma dan bab III, penyakit darah dan organ pembentuk darah dan
kelainan tertentu yang menyerang mekanisme kekebalan, dan huruf H digunakan
untuk bab VII. Penyakit mata dan adneksa dan bab VIII. Penyakit telinga dan
processus mastoid. Bab (bab I,II,XIX, dan XX) digunakan lebih dari 1 huruf
dalam posisi pertama kodenya.
Setiap bab
berisi kategori 3 karakter yang mencakup seluruh isi, tidak seluruh kode yang
ada digunakan. Kode yang tidak digunakan ini merupakan ruang untuk pengembangan
pada revisi berikutnya.
Bab I – XVII
berhubungan dengan penyakit dan kondisi morbid yang lain, bab melengkapi
jajaran pokok persoalan yang termasuk dalam data diagnostic. babXVIII meliputi
gejala, tanda, temuan, klinis dan laboratorium yang abnormal, yang tidak
diklasifikasi ditempat lain. Bab XX penyebab eksternal morbiditas dan
mortilitas yang secara tradisional digunakan untuk klasifikasi penyebab cedera
dan keracunan tetapi revisi IX juga memberikan rekaman penyebab eksternal
penyakit dan kondisi morbid yang lain. Alas an seseorang yang tidak sakit
kontak dengan pelayanan kesehatan atau pada pasien dirawat pada waktu tertentu
atau berhubungan dengan pelayanan kesehatan atau pada pasien dirawat pada waktu
tertentu atau berhubungan dengan perawatan.
2.4.3. blok dari
kategori
Bab dibagi dalam
blok yang homogeny kategori 3 karakter. Dalam bab I, judul judul blok
mencerminkan 2 sumbu klasifikasi yaitu cara penyebaran dan group organisme
penyebab infeksi. Dalam bab II, sumbu yang pertama adalah sifat neoplasma,
sumbu utama adalah site meskipun ada beberapa kategori 3 karakter diberikan
untuk beberapa macam morfologi yang penting. Batasan dari kategori tampak dalam
tanda kurung setelah setiap judul blok.
2.4.4. kategori
3 karakter
Dalam setiap
blok kategori 3 karakter untuk kondisi tunggal dipilih Karen frekuensinya,
beratnya atau kepekaannya terhadap intervensi kesehatan masyarakat. Sedangkan
yang lain untuk grup penyakit dengan beberapa karakteristik umum. Biasanya
ketentuan untuk klasifikasi kondisi ‘other” memungkinkan beberapa perbedaan
tetapi jarang dimasukan kondisi “unspecified”.
2.4.5.
subkategori 4 karakter
Meskipun tidak
dianjurkan untuk pelaporan pada tingkat internasional, kebanyakan kategori 3
karakter dibagi dalam karakter keempat setelah titik decimal hingga 10
subkategori. Bila 3 karakter tidak dibagi maka dianjurkan untuk menambah huruf
“X” pada posisi ke 4. Kode tersebut dibakukan untuk data processing.
Subkategori 4
karakter digunakan paling tepat untuk identifilasi, misalnya, variasi tempat
yang berbeda pada kategori 3 karakter untuk penyakit tunggal atau penyakit yang
berdiri sendiri pada kategori 3 karakter untuk grup kondisi.
Karakter ke 4
seperti 8 biasanya untuk kondisi “other” pada kategori 3 karakter dan 9
digunakan untuk menyampaikan kondisi yang sama artinya dengan judul kategori 3
karakter tanpa informasi tambahan.
Bila subdivisi 4
karakter diterapkan, suatu suatu jajaran kategori 3 karakter, mereka didaftar
hanya 1 kali pada awal jajaran. Catatan yang relevan pada setiap kategori
menunjukan letak rincian. Misalnya kategori 003-006, untuk macam abortus yang
berbeda mempunyai karakter 4 yang biasa berhubungan dengan komplikasi (buku
jilid 1 halaman 724).
2.4.6. suplemen
subdivisi yang digunakan sebagai karakter ke 5 atau berikutnya.
Karakterke 5
atau berikutnya merupakan subklasifikasi sepanjang sumbu yang berbeda dari
karakter yang ke 4. Hal ini ditemukan pada :
Bab XIII ---
subdivisi untuk letak anatomi
Bab XIX ---
subdivisi untuk menunjukan fraktur tertutup atau terbuka seperti pada cedera
introabdominal dengan atau tanpa luka terbuka
Bab XX ---
subdivisi untuk menunjukan macam aktifitas yang dilakukan pada waktu kejadian.
2.4.7. kode “U”
yang tidak digunakan
Kode U00-U49
digunakan untuk penetepan nama sementara (provisional assignment) penyakit baru
yang tidak diketahui etiologinya. Kode U50-U99 digunakan untuk riset, misalnya
testing subklasifikasi alternative untuk proyek khusus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar