Selasa, 21 April 2015

CARA MENGGUNAKAN VOLUME 1

Pendahuluan

Volume 1 ICD berisi klasifikasi dengan kategori tempat diagnosis dialokasikan, yang memudahkan pencarian dan penghitungan untuk tujuan statistik. Untuk yang menggunakan statistik tersedia definisi mengenai isi kategori, subkategori, dan item daftar tabel yang telah dimasukkan ke dalam tabel-tabel statistik.
Walau pun secara teoritis mungkin saja seorang pengkode akan tiba pada kode yang tepat dengan hanya menggunakan Volume 1, ini akan menyita banyak waktu dan bisa menyebabkan kesalahan
pemberian kode. Sebuah indeks alfabet sebagai pedoman klasifikasi terdapat pada Volume 3. Bagian ‘Introduction to the Index’ memberikan informasi penting tentang hubungannya dengan Volume 1.
Pemakaian statistik yang paling rutin pada ICD adalah memilih satu kondisi pada sertifikat yang berisi beberapa kondisi. 

Penggunaan daftar tabel inklusi dan subkategori 4-karakter

Inclusion terms

Di dalam rubrik 3-karakter dan 4-karakter biasanya tertulis sejumlah istilah diagnosis selain diagnosis utama. Semua ini dikenal sebagai ‘inclusion terms’ dan diberikan sebagai contoh-contoh pernyataan diagnosis yang diklasifikasikan pada rubrik tersebut. Mereka bisa merupakan kondisi yang berbeda atau pun sinonim. Mereka bukanlah subklasifikasi dari rubrik.
Inclusion terms dibuat terutama sebagai pedoman isi rubrik. Banyak di antara item yang tertulis disitu berhubungan dengan terms penting atau umum yang termasuk di dalam rubrik. Item lainnya berupa kondisi borderline (ragu-ragu) yang dituliskan untuk menunjukkan ikatan antara satu subkategori dari subkategori lain. Daftar inclusion terms tidak harus lengkap dan nama-nama alternatif dari diagnosis tercakup di dalam Indeks Alfabet, yang harus dirujuk pertama kali pada saat mengkode suatu pernyataan diagnosis.
Kadang-kadang perlu membaca inclusion terms bersamaan dengan judul. Hal ini biasanya terjadi kalau inclusion terms berisi daftar atau tempat atau produk farmasi yang rumit. Disini kata-kata yang sesuai dari judul (misalnya: ‘neoplasma ganas .....’, ‘luka terhadap .....’, ‘keracunan oleh .....’) perlu dipahami.
Deskripsi diagnostik umum yang biasa mencakup satu kelompok kategori, atau semua subkategori yang berada di bawah kategori 3-karakter,  yang berjudul “Includes”, yang terdapat langsung di bawah judul suatu chapter, block, atau kategori.

Exclusion terms

Rubrik tertentu berisi daftar kondisi yang didahului oleh kata-kata “Excludes” atau ‘kecuali’. Semua ini adalah terms yang, walau pun judul rubrik dapat memberi sugesti bahwa mereka dapat diklasifikasikan disana, sebenarnya mereka diklasifikasikan di tempat lain. Sebuah contoh adalah pada kategori A46 - "Erysipelas", disini erysipelas pada pasca melahirkan atau puerperium dikecualikan. Segera setelah term yang dikecualikan, di dalam tanda kurung terdapat kode kategori atau subkategori yang menunjukkan tempat klasifikasinya di dalam ICD.
Pengecualian umum untuk sekelompok kategori atau semua subkategori pada kategori 3-karakter terdapat pada catatan yang berjudul ‘excludes’ segera setelah judul suatu chapter, block atau kategori.

Uraian takarir

Sebagai tambahan pada term inklusi dan eksklusi, Chapter V yang berisi kelainan mental dan tingkah laku, menggunakan takarir (glossary) untuk menunjukkan isi rubrik. Takarir ini digunakan karena terminologi penyakit jiwa sangat bervariasi, terutama antara berbagai negara, dan nama yang sama bisa saja telah dipakai untuk menjelaskan kondisi yang agak berbeda. Takarir ini tidak dimaksudkan untuk pengkodean oleh staf pengkode.
Definisi yang sama juga terdapat pada bagian lain ICD, misalnya pada Chapter XXI, untuk menjelaskan isi rubrik yang dimaksudkan.

Dua kode untuk keadaan tertentu

Sistem ‘dagger’ dan ‘asterisk’

ICD-9 memperkenalkan suatu sistem yang diteruskan pada ICD-10, yaitu adanya dua kode untuk pernyataan diagnostik yang berisi penyakit umum yang menjadi dasar, dan manifestasinya pada organ atau situs tertentu yang merupakan masalah tersendiri pula.
Kode primer adalah untuk penyakit dasar dan ditandai oleh sebuah dagger; sebuah kode tambahan yang bersifat optional (pilihan) untuk manifestasinya ditandai dengan sebuah asterisk. Konvensi ini disediakan karena pengkodean penyakit dasar saja sering tidak memuaskan untuk pengolahan statistik yang berhubungan dengan spesialisasi tertentu. Tujuannya adalah untuk mengklasifikasikan kondisi tersebut pada chapter yang relevan dengan manifestasi kalau kondisi itu merupakan alasan untuk mendapatkan asuhan medis.
Sementara sistem dagger dan asterisk memberikan klasifikasi alternatif untuk presentasi statistik, prinsip ICD adalah bahwa kode dagger merupakan kode primer dan harus selalu digunakan. Kode asterisk digunakan sebagai tambahan kalau metode presentasi alternatif juga diperlukan. Untuk pengkodean, kode asterisk tidak boleh sekali-kali digunakan sendirian. Statistik yang menggunakan kode dagger dianggap sesuai dengan klasifikasi tradisional untuk presentasi data mortalitas dan morbiditas serta aspek lain asuhan kesehatan.
Kode asterisk muncul sebagai kategori tiga-karakter. Terdapat kategori yang berbeda untuk kondisi yang sama ketika penyakit tertentu tidak dinyatakan sebagai penyebab dasar. Misalnya, kategori G20 dan G21 adalah untuk Parkinsonisme yang bukan merupakan manifestasi penyakit lain, sedangkan G22* adalah untuk Parkinsonisme yang terjadi pada penyakit lain. Kode dagger yang sesuai diberikan untuk kondisi yang disebutkan pada kategori asterisk; misalnya, untuk Parkinsonisme yang terjadi pada penyakit sifilis dengan kode G22*, kode daggernya adalah A52.1.
Beberapa kode dagger muncul pada kategori dagger khusus. Namun lebih sering kode dagger untuk diagnosa yang memiliki dua elemen, dan kode tanpa tanda untuk kondisi dengan elemen tunggal, berasal dari kategori atau subkategori yang sama.
Area klasifikasi tempat sistem dagger dan asterisk bekerja terbatas; terdapat 83 kategori asterisk khusus di seluruh klasifikasi, yang dituliskan pada awal chapter yang relevan.
Rubrik-rubrik yang memiliki penyakit bertanda dagger bisa memiliki satu di antara tiga bentuk berikut ini:
(1)         Kalau simbol dagger dan kode asterisk alternatifnya muncul pada judul rubrik,  semua terms yang bisa diklasifikasikan pada rubrik tersebut memiliki klasifikasi kembar dan semuanya memiliki kode alternatif yang sama, misalnya:
A17.0†           Tuberculous meningitis (G01*)
                                                          Tuberculosis of meninges (cerebral)(spinal)
                                                          Tuberculous leptomeningitis
                                                           
(2)    Kalau simbol dagger muncul pada judul rubrik tapi simbol asterisk tidak, maka semua term yang bisa diklasifikasikan pada rubrik tersebut memiliki klasifikasi kembar walau pun kode alternatifnya berbeda. Kode alternatif ini dituliskan untuk setiap term, misalnya:
A18.1†            Tuberculosis of genitourinary system
                                            Tuberculosis of:
                                            • bladder (N33.0*)
                                            • cervix (N74.0*)
                                            • kidney (N29.1*)
                                            • male genital organs (N51.-*)
                                            • ureter (N29.1*)
                                            Tuberculous female pelvic inflamatory disease (N74.1*)

 Kategori dengan ciri-ciri yang sama
Untuk kontrol mutu yang berguna untuk memperkenalkan program pengecekan kedalam sistem komputer. kelompok dari kategori berikut diberikan sebagai dasar untuk pengecekan terhadap konsistensi internal, dikelompokan menurut ciri-ciri khusus yang menyatukannya.
Karakteristik Asterik
Kategori asterisk berikut tidak boleh digunakan tersendiri, mereka harus selalu digunakan sebagai kode tambahan pada kode dagger:
D63*   D77*   E35* E90*    F00*    F02* G01*   G02*   G05* G07*   G13* G22*
G26*   G32*   G46*            G53*   G55* G59*   G63*   G73* G94*   G99*   H03* H06*
H13*   H19*   H22*            H28*   H32* H36*   H42*   H45* H48* H58*     H62*            H67*
H75*   H82*   H94*            I32*    I39*  I41*    I43*    I52*  I68*  I79*       I98*  J17*
J91*    J99*     K23*            K67*   K77* K87*   K93*   L14* L45* L54*      L62* L86*   
L99*   M01*   M03* M07* M09*  M14*M36*  M49*  M63* M68*  M73* M82*
M90*  N08*   N16*            N22*   N29*N33*   N37*   N51*            N74*   N77*            P75*
Kategori yang Terbatas Pada Suatu Jenis Kelamin
Kategori berikut hanya digunakan untuk laki-laki:
B26.0,  C60-C63, D07.4 –D07.6 , D17.6 , D29.- , D40.- , E29.- , E89.5 , F52.4 , I86.1 , L29.1 , N40-N51 , Q53-Q55, R86 , S31.2-S31.3 , Z12.5.
Kategori berikut hanya digunakan untuk perempuan:
A34, B37.3, C51-C58, C79.6, D06.-, D07.0-D07.3, D25-D28, D39.-, E28.-, E89.4, F52.5, F53.-, I86.3, L29.2, L70.5, M80.0-M80.1, M81.0-M81.1, M83.0, N70-N98, N99.2-N99.3, O00-O99, P54.6, Q50-Q52, R87, S31.4, S37.4-S37.6, T19.2-T19.3, Y76.-, Z01.4, Z12.4, Z30.1, Z30.3, Z30.5, Z31.1, Z31.2, Z32-Z36, Z39.-, Z43.7, Z87.5, Z97.5
Petunjuk untuk perlakuan yang tidak tetap antara keadaan dan jenis kelamin diberikan pada 4.2.5
Kategori Sekuel
Kategori berikut disediakan untuk sekuel kondisi yang tidak aktif lagi:
B90-B94, E64.-, E68, G09, I69.-, 097, T90-Y98, Y85-Y89
Petunjuk untuk pengkodean sekuel untuk kematian dan kesakitan bertujuan dapat ditemukan pada 4.2.4 dan 4.4.2
Kelainan Pasca Prosedur
Kategori berikut tidak digunakan pada pencatatan penyebab dasar mortalitas. Perlakuan yang digunakan untuk pengkodean morbiditas dapat ditemukan pada 4.4.2

E89.-   G97.-   H59.-   H95     I97.-    J95.-    K91.-   M96.-  N99.-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar