Pendahuluan
Volume
1 ICD berisi klasifikasi dengan kategori tempat diagnosis dialokasikan, yang
memudahkan pencarian dan penghitungan untuk tujuan statistik. Untuk yang
menggunakan statistik tersedia definisi mengenai isi kategori, subkategori, dan
item daftar tabel yang telah dimasukkan ke dalam tabel-tabel statistik.
Walau
pun secara teoritis mungkin saja seorang pengkode akan tiba pada kode yang
tepat dengan hanya menggunakan Volume 1, ini akan menyita banyak waktu dan bisa
menyebabkan kesalahan
pemberian kode. Sebuah indeks alfabet sebagai pedoman
klasifikasi terdapat pada Volume 3. Bagian ‘Introduction to the Index’ memberikan
informasi penting tentang hubungannya dengan Volume 1.
Pemakaian
statistik yang paling rutin pada ICD adalah memilih satu kondisi pada
sertifikat yang berisi beberapa kondisi.
Penggunaan daftar tabel inklusi dan subkategori
4-karakter
Inclusion terms
Di
dalam rubrik 3-karakter dan 4-karakter biasanya tertulis sejumlah istilah
diagnosis selain diagnosis utama. Semua ini dikenal sebagai ‘inclusion terms’
dan diberikan sebagai contoh-contoh pernyataan diagnosis yang diklasifikasikan
pada rubrik tersebut. Mereka bisa merupakan kondisi yang berbeda atau pun
sinonim. Mereka bukanlah subklasifikasi dari rubrik.
Inclusion
terms dibuat terutama sebagai pedoman isi rubrik. Banyak di antara item yang
tertulis disitu berhubungan dengan terms penting atau umum yang termasuk di
dalam rubrik. Item lainnya berupa kondisi borderline (ragu-ragu) yang dituliskan
untuk menunjukkan ikatan antara satu subkategori dari subkategori lain. Daftar
inclusion terms tidak harus lengkap dan nama-nama alternatif dari diagnosis
tercakup di dalam Indeks Alfabet, yang harus dirujuk pertama kali pada saat
mengkode suatu pernyataan diagnosis.
Kadang-kadang
perlu membaca inclusion terms bersamaan dengan judul. Hal ini biasanya terjadi
kalau inclusion terms berisi daftar atau tempat atau produk farmasi yang rumit.
Disini kata-kata yang sesuai dari judul (misalnya: ‘neoplasma ganas .....’,
‘luka terhadap .....’, ‘keracunan oleh .....’) perlu dipahami.
Deskripsi
diagnostik umum yang biasa mencakup satu kelompok kategori, atau semua
subkategori yang berada di bawah kategori 3-karakter, yang berjudul “Includes”, yang terdapat
langsung di bawah judul suatu chapter, block, atau kategori.
Exclusion terms
Rubrik
tertentu berisi daftar kondisi yang didahului oleh kata-kata “Excludes” atau
‘kecuali’. Semua ini adalah terms yang, walau pun judul rubrik dapat memberi
sugesti bahwa mereka dapat diklasifikasikan disana, sebenarnya mereka
diklasifikasikan di tempat lain. Sebuah contoh adalah pada kategori A46 -
"Erysipelas", disini erysipelas pada pasca melahirkan atau puerperium
dikecualikan. Segera setelah term yang dikecualikan, di dalam tanda kurung
terdapat kode kategori atau subkategori yang menunjukkan tempat klasifikasinya
di dalam ICD.
Pengecualian
umum untuk sekelompok kategori atau semua subkategori pada kategori 3-karakter
terdapat pada catatan yang berjudul ‘excludes’ segera setelah judul suatu
chapter, block atau kategori.
Uraian takarir
Sebagai
tambahan pada term inklusi dan eksklusi, Chapter V yang berisi kelainan mental
dan tingkah laku, menggunakan takarir (glossary) untuk menunjukkan isi rubrik.
Takarir ini digunakan karena terminologi penyakit jiwa sangat bervariasi,
terutama antara berbagai negara, dan nama yang sama bisa saja telah dipakai
untuk menjelaskan kondisi yang agak berbeda. Takarir ini tidak dimaksudkan
untuk pengkodean oleh staf pengkode.
Definisi
yang sama juga terdapat pada bagian lain ICD, misalnya pada Chapter XXI, untuk
menjelaskan isi rubrik yang dimaksudkan.
Dua kode untuk keadaan tertentu
Sistem
‘dagger’ dan ‘asterisk’
ICD-9
memperkenalkan suatu sistem yang diteruskan pada ICD-10, yaitu adanya dua kode untuk
pernyataan diagnostik yang berisi penyakit umum yang menjadi dasar, dan
manifestasinya pada organ atau situs tertentu yang merupakan masalah tersendiri
pula.
Kode
primer adalah untuk penyakit dasar dan ditandai oleh sebuah dagger; sebuah kode
tambahan yang bersifat optional (pilihan) untuk manifestasinya ditandai dengan
sebuah asterisk. Konvensi ini disediakan karena pengkodean penyakit dasar saja
sering tidak memuaskan untuk pengolahan statistik yang berhubungan dengan
spesialisasi tertentu. Tujuannya adalah untuk mengklasifikasikan kondisi
tersebut pada chapter yang relevan dengan manifestasi kalau kondisi itu
merupakan alasan untuk mendapatkan asuhan medis.
Sementara
sistem dagger dan asterisk memberikan klasifikasi alternatif untuk presentasi
statistik, prinsip ICD adalah bahwa kode dagger merupakan kode primer dan harus
selalu digunakan. Kode asterisk digunakan sebagai tambahan kalau metode presentasi alternatif juga diperlukan. Untuk
pengkodean, kode asterisk tidak boleh sekali-kali digunakan sendirian.
Statistik yang menggunakan kode dagger dianggap sesuai dengan klasifikasi
tradisional untuk presentasi data mortalitas dan morbiditas serta aspek lain
asuhan kesehatan.
Kode
asterisk muncul sebagai kategori tiga-karakter. Terdapat kategori yang berbeda
untuk kondisi yang sama ketika penyakit tertentu tidak dinyatakan sebagai
penyebab dasar. Misalnya, kategori G20 dan G21 adalah untuk Parkinsonisme yang
bukan merupakan manifestasi penyakit lain, sedangkan G22* adalah untuk
Parkinsonisme yang terjadi pada penyakit lain. Kode dagger yang sesuai
diberikan untuk kondisi yang disebutkan pada kategori asterisk; misalnya, untuk
Parkinsonisme yang terjadi pada penyakit sifilis dengan kode G22*, kode
daggernya adalah A52.1†.
Beberapa
kode dagger muncul pada kategori dagger khusus. Namun lebih sering kode dagger
untuk diagnosa yang memiliki dua elemen, dan kode tanpa tanda untuk kondisi
dengan elemen tunggal, berasal dari kategori atau subkategori yang sama.
Area
klasifikasi tempat sistem dagger dan asterisk bekerja terbatas; terdapat 83
kategori asterisk khusus di seluruh klasifikasi, yang dituliskan pada awal
chapter yang relevan.
Rubrik-rubrik
yang memiliki penyakit bertanda dagger bisa memiliki satu di antara tiga bentuk
berikut ini:
(1)
Kalau simbol dagger dan
kode asterisk alternatifnya muncul pada judul rubrik, semua terms yang bisa diklasifikasikan pada
rubrik tersebut memiliki klasifikasi kembar dan semuanya memiliki kode
alternatif yang sama, misalnya:
A17.0† Tuberculous meningitis (G01*)
Tuberculosis of meninges
(cerebral)(spinal)
Tuberculous
leptomeningitis
(2) Kalau simbol dagger muncul pada judul
rubrik tapi simbol asterisk tidak, maka semua term yang bisa diklasifikasikan
pada rubrik tersebut memiliki klasifikasi kembar walau pun kode alternatifnya
berbeda. Kode alternatif ini dituliskan untuk setiap term, misalnya:
A18.1† Tuberculosis of genitourinary system
A18.1† Tuberculosis of genitourinary system
Tuberculosis
of:
•
bladder (N33.0*)
•
cervix (N74.0*)
•
kidney (N29.1*)
•
male genital organs (N51.-*)
•
ureter (N29.1*)
Tuberculous
female pelvic inflamatory disease (N74.1*)
Kategori dengan ciri-ciri yang sama
Untuk kontrol mutu yang
berguna untuk memperkenalkan program pengecekan kedalam sistem komputer.
kelompok dari kategori berikut diberikan sebagai dasar untuk pengecekan terhadap
konsistensi internal, dikelompokan menurut ciri-ciri khusus yang menyatukannya.
Karakteristik Asterik
Kategori
asterisk berikut tidak boleh digunakan tersendiri, mereka harus selalu
digunakan sebagai kode tambahan pada kode dagger:
D63* D77* E35* E90* F00* F02* G01* G02* G05* G07* G13*
G22*
G26* G32* G46* G53* G55* G59* G63* G73* G94* G99* H03*
H06*
H13* H19* H22* H28* H32* H36* H42* H45* H48*
H58* H62* H67*
H75* H82* H94* I32* I39* I41* I43* I52* I68* I79* I98* J17*
J91* J99* K23* K67* K77* K87* K93* L14* L45*
L54* L62* L86*
L99* M01* M03*
M07* M09* M14*M36* M49*
M63* M68* M73* M82*
M90* N08* N16* N22* N29*N33* N37* N51* N74* N77* P75*
Kategori yang Terbatas Pada Suatu Jenis Kelamin
Kategori berikut hanya digunakan untuk
laki-laki:
B26.0, C60-C63, D07.4 –D07.6 ,
D17.6 , D29.- , D40.- , E29.- , E89.5 , F52.4 , I86.1 , L29.1 , N40-N51 ,
Q53-Q55, R86 , S31.2-S31.3 , Z12.5.
Kategori berikut hanya digunakan untuk
perempuan:
A34, B37.3, C51-C58, C79.6, D06.-,
D07.0-D07.3, D25-D28, D39.-, E28.-, E89.4, F52.5, F53.-, I86.3, L29.2, L70.5,
M80.0-M80.1, M81.0-M81.1, M83.0, N70-N98, N99.2-N99.3, O00-O99, P54.6, Q50-Q52,
R87, S31.4, S37.4-S37.6, T19.2-T19.3, Y76.-, Z01.4, Z12.4, Z30.1, Z30.3, Z30.5,
Z31.1, Z31.2, Z32-Z36, Z39.-, Z43.7, Z87.5, Z97.5
Petunjuk untuk perlakuan yang tidak tetap
antara keadaan dan jenis kelamin diberikan pada 4.2.5
Kategori Sekuel
Kategori berikut disediakan untuk sekuel kondisi yang tidak aktif lagi:
B90-B94, E64.-, E68, G09, I69.-, 097,
T90-Y98, Y85-Y89
Petunjuk
untuk pengkodean sekuel untuk kematian dan kesakitan bertujuan dapat ditemukan
pada 4.2.4 dan 4.4.2
Kelainan Pasca Prosedur
Kategori berikut tidak
digunakan pada pencatatan penyebab dasar mortalitas. Perlakuan yang digunakan
untuk pengkodean morbiditas dapat ditemukan pada 4.4.2
E89.- G97.- H59.- H95 I97.- J95.- K91.- M96.- N99.-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar