Umum
“kondisi
utama” dan “kondisi lain” yang relevan bagi suatau episode perawatan harus
dicatat oleh praktisi kesehatan, dan pemberian kode yang terbuka, karena
kondisi utama yang dinyatakan harus ditrim bagi pemberian kode dan pengolahan
data kecuali hal itu jelas bahwa pedoman yang diberikan diatas sudah tidak
diikuti, bila mungkin, suatu catatan kondisi utama yang tidak konsisten atau
salah dicatat seharusnya dikembalikan untuk penjelasan. Bila gagal untuk
endapatkan klasifikasi peraturan MB1 sampai MB5 (halaman 103-104) akan menolong
pemberi kode untuk bekerja dengan penyebab umum tentang pencatatan yang salah.
Pedoman dibawah ini digunakan bila pemberi kode tidak jelas tentang kode yang digunakan.
Direkomendasikan
bahwa “kondisi lain” dalam hubungannya dengan suatu episode perwatan harus
dicatat disamping kondisi utama. Bahkan untuk analisa sebab tunggal, karena
informasi ini mungkin membantu dalam pemilihan kode ICD yang benar untuk
kondisi utama.
Kode-kode
tambahan
Dalam
pedoman dibawah ini, kode terpilih untuk “kondisi utama” kadang-kadang
ditunjukan bersama dengan suatu kode tambahan optional untuk memberikan
informasi tambahan. Kode yang dipilih menunjukan “kondisi utama” untuk aanalisa
penyebab tunggal dan suatu kode tambahan apat termasuk pada analisis penyebab
yang lebih dari satu.
Kode
kondisi dengan system degger dan asterisk
Jika
diterapkan kode degger dan asterisk dignakan untuk kondisi utama. Karena mereka
menunjukan dua cara yang berbeda untuk suatu kondisi unggal.
Contoh :
kondisi utama: measles pneumonia
Kondisi lain:-
Diberi kode measles
complicated by pneumonia (805.2+) dan
pneumonia inviral disease
classified elsewhere (J17.1*)
contoh : kondisi utama: pericarditis tuberculosa
kondisi lain: -
diberi kode tuberculosis of
other specified organ (A18.8+) dan
pericarditis in bacterial
disease classified elsewhere (I32.0)
contoh : kondisi uama: lyme disease arthritis
kondisi lain: -
diberi kode lyme disease
(A69.2+) dan arthritis in lyme disease
(M01.2*)
Kode
kondisi yang dicurigai, simtom (gejala) dan temuan abnormal dan situasi yan
bukan penyakit.
Pemberian
kode harus berhati-hati dalam klasifikasi kondisi utama untuk bab XVIII an XXI pada periode
perawatan bagi pasien rawat inap. Jika suatu diagnose yang lebih spesifik tidak
dibuat pada akhir rawat inap, atau jika tidak dapat diberi kode penyakit atau
cidera yang sekarang maka diijinkan diberi kode dari bab diatas (lihat juga
peratran M83 dan MB5) kategori tersebut dapat digunakan dengan
car yang normal bagi episode lain untuk kontak dengan pelayanan kesehatan.
Jika
sesudah suatu episodeperawatan kesehatan, kondisi utama masih dicatat
“dicurigai (suspected)”, “dipertanyakan, dan lain-lain dan tidak ada informs
lebih lanjut atau klasifikasi diagnose yang dicurigai harus diberi kode
seolah-olah telah ditegakkan
Kategori
Z03.- (observasi obat dan evaluasi untuk penyakit dan kondisi yang dicurigai)
doterapkan pada diagnose yang dicurigai yang dapat dikesampingkan sesudah
pemeriksaan.
Contoh : kondisi utama: dicurigai cholecystitis akut
Kondisi lain: -
Diberi kode
pada cholecystitis akut (K81.0) sebagai kondisi utama
Contoh :
kondisi utama: masuk rumahsakit untuk pemeriksaan neoplasma ganas cervix-dikesampingkan
(peraturan keluar)\diberi kode observasi untuk penyakit dicurigai neoplasma
ganas (Z03.4) sebagai kondisi utama.
Contoh : kondisi utama: meningkirkn (peraturan lur) myocardial infarktion
Kondisi lain: -
Diberi ode
observasi untuk myocardial infraction yang dicurigai (Z03.4) sebagai kondisi
utama,
Contoh : kondisi utama: epistaxis berat
Kondisi lain: -
Paisen di rumah
sakit satu hari tidak ada prosedur atau pemeriksaan yang dilaporkan.
Diberi kode
epistaxis (R04.0) ini dapat diterima karena pasien dengan jelas diakui
berurusan dengan gawat darurat.
Kode
kondisi multiple
ICD
memberikan kategori tertentu dilengkapi, dibawah indentansi “with” yang timbul
sesudah leadterm . dua kondisi atau lebih yang dicatat dibawah kondisi utama
mungkin berkaitan jika satu dari mereka dianggap sbagai suatu adjectival
modivier.
Contoh : kondisi utama: gagal ginjal
Kondisi lain: penyakit
hypertensive renal
Diberi kode
hypertensive renal disease with renal failure (I12.0) sebagai kondisi utama
Contoh; kondisi utama: glaucoma secondary to eye inflammation
Kndisi lain: -
Diberi kode
glaucoma secondary to eye inflammation (H40.4) sebagai kondsi utama.
Contoh : kondisi utama: intestinal obstruction
Kondisi lain: -
Diberi kode
unilateral or unspecified inguinal hernia, with obstruction, without gangrene
(K40.3)
Contoh : kondisi utama: katarak insulin dependent diabetes
Kondisi lain: hipertensi
Pesialisasi: opthalmologi
Diberi kode
insulin dependen diabetes with ophthalmic complication (E11.9) sebagai kondisi
utuama. Dengan catatan bahw dalam catatan ini tidak ada hubungan antara katarak
dengan diabetes karena keduanya tidak direkam dibawah kondisi utuama.
Kode
morbiditas penyebab luar
Untuk
cedera dan kondisi lain karena penyebab luar , kedua sifat dasar kondisi dan
keadaan penyebab luar harus diberi kode. Pilihan kode kondisi utama
menggambarkan sifat dasar kondisi tersebut. Hal ini biasanya dapat
diklasifikasikan pada bab XIX kode dari bab XX menunjukan penebab eksternal
akan digunakan sebagai kode tambahan.
Contoh : kondisi utama: fracture colum femoris disebabkan jatuh karena tersandung
pada trotoar yang tiak rata.
Kondisi
lain: konfulsia siku dan lengan atas
Diberi
kode fracture of neck of femur (S72.0) sebagai kondisi utama. Kode penyebab
luar pada level yang sama dari terpeeset (W01.4) dapat digunakan sebagai kode
tambahan.
Contoh : kondisi utama:hipotermia berat pasien jatuh dikebunnya dalam
cuaca dingin.
Kondisi lain: senilitas
Diberi
hipotermia (T68) sebagai kondisi utama kode penyebab luar pad exposure to
excessive natural cold at home (X31.0) dapat digunakan sebagai pilihan kode
tambahan.
Contoh : kondisi utma: diplopia karena reaksi alergi dengan
antihistamin yang diresepkan
Kondisi
lain: -
Diberi kode
diplopia (H5.2) sebagai kondisi utam. Kode penyebab luar pada obat antialergic
dan antiemetic disebabkan dari efeksamping penggunaan terapi (Y4.0) dapat
digunakan sebagai pilihan kode tambahan.
Contoh : kodisi utama: haemoglobinuria disebabkan oleh latihan lari
marton (latihan pada lintasan terbuka di stadion)
Kondisi
lain: -
Diberi kode
haemoglobinuria du to haemolysis from other eksternal cause (D59.6) sebagai
kondisi utama. Kode penyebab luar pada overexcretion dan strenuous, repetitive
movements at sport and athletic area (X50.3) dapat digunakan sebagai kode
tambahan.
Kode
sequelae pada kondisi tertentu
ICD
memberikan sejumlah kategori berjudul “sequelae of…. (B90-B94, E64-E68,
G09,I69, O97, T85-Y89) yang dapat digunakan untuk enunjukan kondisi yang sudah
tidak ada lagi seperti suatu masalah sekarang telah diobati atau diperiksa.
Tetapi kode pilihan untuk kondisi utama adalah sifat dasar sequelae itu sendiri
dengan sequelae of… yang dapat ditambahkan sebagai kode tambahan
Pada
beberapa sequele khusus yang berbeda dijumpai dan tak satupun yang enonjol
dalam beratnya dan penggunaan resources bagi perawatan. Deskripsi “sequelae
of…” dapat dicatat sebagai kondisi utama dan dibri kode untuk kategori yang
tepat. Perlu dicatat bahwa kondisi kausal yang digambrkan sebagai “old” ‘no
longer present,dll atau kondisi dari akibat yang digambarkan sebagai late
effect dari… atau sequelae dari… diterapkan untuk keadaan ini.tak ada interval
waktu yang minimum.
Contoh : kondisi utama: dyspepsia dari old cerebral infraction
Kondisi
lain: -
Diberi dyspepsia
(R47.0) sebagai kondisi utama. Kode untuk sequelae cerebral infraction (I69.3)
dapat digunakan sebagai kode tambahan.
Contoh : kondisi utama: osteoarthritis persendian tulang panggul
karena patah tulng panggul yng lama dati kecelakan kendaraan bermotor 10 tahun
yang lalu.
Kondisi
lain: -
Diberi kode
other post-traumatic coxorthrosis (M16.5) sebagai kondisi utama kode untuk
sequelae of fracture of femur (I93.1) dan sequelae of motor vehicle accident
(Y85.0) dapat digunakan sebagai kode tambahan.
Contoh : kondisi utama: late effect dari poliomyelitis
Kondisi
lain:-
Diberi kode
sequelae poliomyelitis (B91) sebagai “kondisi utama” karena tidak ada informasi
lain yang didapatkan.
Kode
kondisi akut dan kronis
Pada
kondisi utama yang dcatat sebagai akut (subakut) dan kronis, dalam ICD dijumpai
kategori atau subkategori yang terpisah, tetapi tidak bagi kombinasi, kategori
bagi kondisi akut digunakan sebagai kondisi utama yang dipilih.
Contoh : kondisi utama: cholecystitis akut dan kronis
Kondisi
lain:-
Diberi kode
acute cholecystitis (K81.1) dapat digunakan sebagi kode tambahan
Contoh : kondisi utama: acute exacerbation of chronic bronchitis
Kondisi
lain: -
Diberi kode
chronic obstruction pulmonary disease with cule exacerebation (J44.1) ebagai
kondisi utama karena ICD memberikan kode yang tepat bagi kombinasi..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar