Selasa, 21 April 2015

Rule untuk Pemilihan Penyebab Dasar Kematian

Sekuensi (urutan kejadian)

Sekuensi adalah dua kondisi atau lebih yang diisikan pada baris yang berurutan pada bagian I, setiap kondisi merupakan penyebab dari kondisi yang ada di atasnya.
Contoh 1        I (a).Perdarahan varises esofagus
             (b) Hipertensi portal
             (c) Sirosis hepatis
             (d) Hepatitis B

Kalau terdapat lebih daripada satu penyebab kematian pada satu baris, maka ada kemungkinan untuk memiliki lebih dari satu sekuensi. Pada contoh dibawah, empat sekuensi dilaporkan:
Contoh 2        I (a) Koma
             (b) Infark miokard dan penyakit serebrovaskuler (CVA)
             (c) Aterosklerosis Hipertensi
Sekuensi yang terjadi adalah:
Aterosklerosis →        (menyebabkan) infark miokard                       →        (menyebabkan) koma
Aterosklerosis →        (menyebabkan) CVA                          →        (menyebabkan) koma
Hipertensi        →        (menyebabkan) infark miokard           →        (menyebabkan) koma
Hipertensi        →        (menyebabkan) CVA                          →        (menyebabkan) koma

Prinsip Umum

Prinsip Umum menyatakan bahwa kalau lebih dari satu kondisi terdapat pada sertifikat, maka kondisi yang dimasukkan sendirian di baris terbawah bagian I hanya dipilih kalau ia merupakan penyebab seluruh kondisi di atasnya.

Arutan Pemilihan

Rule 1.             Kalau Prinsip Umum tidak bisa diterapkan dan terdapat sekuensi yang berakhir pada kondisi yang pertama dituliskan pada sertifikat, pilih awal sekuensi ini. Kalau sekuensi yang berakhir pada kondisi yang disebutkan pertama lebih dari satu, pilihlah awal dari sekuensi yang pertama disebutkan.

Rule 2. Kalau tidak terdapat sekuensi yang berakhir pada kondisi yang pertama dituliskan di sertifikat, pilihlah kondisi yang pertama dituliskan ini.


Rule 3. Kalau kondisi yang dipilih oleh Prinsip Umum atau oleh Rule 1 atau Rule 2 jelas merupakan konsekuensi langsung dari kondisi lain yang dilaporkan, baik terletak di Bagian I atau II, pilihlah kondisi primer ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar