A.
Pengertian Persepsi
Kata persepsi
memiliki beberapa makna, berikut dikemukakan beberapa pengertian tentang
persepsi. Sarwono ( 1997 : 94) mengungkapkan bahwa “persepsi dalam pengertian
psikologi adalah proses pencarian informasi untuk dipahami. Alat untuk
memperoleh informasi tersebut adalah penginderaan (penglihatan, pendengaran,
perabaan dan sebagainya ) “. Persepsi merupakan suatu proses yang terjadi pada
seseorang yaitu proses memahami atau memberi makna terhadap setiap informasi
yang diterima oleh seseorang melalui alat indra, dan selanjutnya seseorang
mempersepsi atau memahami informasi yang mereka terima.
Berkaitan dengan
pengertian persepsi, Gibson (dalam Andrew, 1983; 74) mengungkapkan “Perception
is a proses by which the brain selects, organize and interprets the sensation”.
Penjelasan ini menunjukkan bahwa fungsi dari persepsi adalah untuk membantu
orang memahami setiap informasi yang datang dari luar melalui indera secara
logis dan teratur.
Persepsi adalah proses psikologis
diasosiasikan dengan interpretasi dan pemberian makna terhadap orang atau objek
tertentu. Menurut Cohen, Fisher (1987; 118) , persepsi didefinisikan sebagai
interpretasi terhadap berbagai sensasi sebagai representasi dari objek-objek
eksternal.Jadi, persepsi adalah pengetahuan tentang apa yang dapat ditangkap
oleh indra kita.
Elemen-Elemen Persepsi
1. Sensasi/penginderaan
dan interpretasi.
Ketika orang menangkap sesuatu memalui inderanya maka
secara langsung dia akan menginterpretasikan makna dari hasil penginderaannya.
2. Harapan
Harapan mempengaruhi persepsi terhadap diri pribadi
seperti terhadap objek lainnya.
3. bentuk dan latar belakang
Salah satu cara untuk memahami proses persepsi
terletak pada kemampuannya untuk membeda-bedakan antara berbagai jenis
informasi. Orang yang mempersepsi, membedakan antara yang baik dan yang buruk,
yang penting dari yang tidak penting, yang relevan dari yang tidak relevan.
4. Perbandingan
Jika makna yang dipersepsikan konsisten atau mirip
dengan criteria yang digunakan sebagai pembanding, maka kita akan menganggapnya
valid.
5. Konteks
Bukan berarti bahwa sistem kognitif kiata seperti
nilai, sikap, dan keyakinan atau harapan kita tidak cukup berpengaruh.
B. Proses Terjadinya Persepsi
Proses terjadinya persepsi dapat
dijelaskan sebagai berikut. Objek menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai
alat indera atau reseptor. Pelaku dikemukakan bahwa antara objek dan stimulus
itu berbeda, tetapi ada kalanya bahwa objek dan stimulus itu menjadi satu,
missalnya dalam hal tekanan ,
proses stimulus mengenai alat indera merupakan proses
kealaman atau proses fisik. Stimulus yang diterima oleh alat indera diteruskan
oleh saraf sensoris ke otak. Proses ini disebut sebagai proses fisiologis
kemudian terjadilah proses di otak sebagai pusat kesadaran sehingga individu
menyadari apa yang dilihat, atau apa yang di dengar, atau apa yang
diraba.proses yang terjadi dalam otak atau dalam pusat kesadaran inilah yang
disebut proses psikologis. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa taraf
terahir dari proses persepsi ialah individu menyadari tentang misalnya apa yang
dilihat melalui alat indera prose ini merupakan proses terakhir dari persepsi
dan merupakan persepsi sebenarnya. Respon sebagai akibat dari peersepsi dapat
di ambil oleh individu dalam bebagai macam bentuk.
Dalam persepsi perlu adanya
perhatian sebagai langkah persiapan itu. Hal tersebut karena keadaan
menunjukkan bahwa individu tidak hanya dikenai oleh satu stimulus saja, tapi
individu dikenai berbagai macam stimulus yang ditimbulkan oleh keadaan
disekitarnya. Namun demikian tidak semuanya stimulus mendapatkan respon
individu untuk dipersepsi. Stimulud mana yang akan dipersepsi atau mendapatkan
respon dari individu tergantung pada perhatian individu yang bersangkutan.
C. Perkembangan Persepsi
Ketetapan perceptual adalah kecenderungan kita
untuk mempertahankan persepsi yangtelah dimiliki terhadap suatu objek dengan
mengabaikan perubahan warna (color),keterangan (brightness), ukuran (size), dan
bentuk (shape).
Strategi untuk mengembangkan Integrasi Sistem Perseptual
Banyak anak yang kesulitan
belajar karena tidak dapat melakukan transfer informasi dari suatu sistem
perseptual ke sistem perseptual yang lain. Transfer informasi yang mencakup
integrasi dan aktivitas :
1. Visual ke Auditoris, meminta anak melihat suatu pola
titik-titik dan garis-garis; kemudian menyuruh anak meniru pola tersebut dalam
bentuk ritmis pada drum.
2. Auditoris ke Visual, meminta anak mendengarkan irama ritmis dan
memilih salah satu pola visual titik dan garis yang sesuai dari beberapa
pilihan.
3. Auditois ke Motorvisual, mendengar irama ritmis dan mengalihkan
pada visual dengan menulis pasangan titik dan garis.
4. Auditoris – verbal ke motor, memerintah anak untuk melakukan
gerakan-gerakan tertentu
5. Taktil –Visualmotor, meraba bentuk dan menggambarkan bentuk
6. Auditoris ke Visual, mendengar bunyi benda dan menunjukkan gambarnya
D. Sifat-Sifat Persepsi
Dua fungsi utama sistem utama
persepsi yaitu lokalisasi atau menentukan letak suatu objek dan pengenalan,
menentukan jenis objek tersebut (Atkinson et al., t.t.). lokalisasi dan
pengenalan dilakukan oleh daerah korteks yang berbeda. Penelitian persepsi juga
mengurusi cara sistem perseptual mempertahankan bentuk objek tetap konstan,
walaupun citra (bayangan) objek di retina berubah.
Sifat umum persepsi antara lain,
yaitu;
1. Dunia persepsi mempunyai sifat-sifat ruang. Mengenal persepsi ruang
ini mengandung persoalan-prsoalan psikologis yang penting, terutama penglahatan
sifat ruang (dimensi ketiga).
2. Dunia persepsi mempunyai dimensi waktu. Objek-objeknya bersifat
tetap, sehingga terdapat kestabilan yang luas.
3. Dunia persepsi berstruktur menurut objek persepsi. Dalam hal ini berbagai
keseluruhan berdiri sendiri menampakkan diri:Gestalt-gestalt. Persepsi
gestalt merupakan suatu pembahasan yang penting dalam psikologi persepsi.
4. Dunia persepsi yang penuh dengan arti. Persepsi tidaklah sama dengan
mengonstatir benda dan kejadian tanpa makna. Yang kita persepsi selalu
merupakan tanda-tanda, ekspresi, benda-benda dengan fungsi, relasi-relasi yang
penuh arti, serta kejadian-kejadian.
E. Bentuk Persepsi
1. Persepsi
visual
Persepsi visual
didapatkan dari indera penglihatan.Persepsi ini adalah persepsi yang
paling awal berkembang pada bayi, dan mempengaruhi bayi dan balita
untuk memahami dunianya. Persepsi visual merupakan topik utama dari bahasan
persepsi secara umum, sekaligus persepsi yang biasanya paling sering
dibicarakan dalam konteks sehari-hari.
2. Persepsi auditori
Persepsi auditori didapatkan dari
indera pendengaran yaitu telinga.
3. Persepsi perabaan
Persepsi pengerabaan didapatkan
dari indera taktil yaitu kulit.
4. Persepsi penciuman
Persepsi
penciuman atau olfaktori didapatkan dari indera penciuman yaitu hidung.
5. Persepsi pengecapan
Persepsi
pengecapan atau rasa didapatkan dari indera pengecapan yaitu lidah.
F.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Wilson (2000) mengemukakan ada
faktor dari luar dan dari dalam yang mempengaruhi persepsi diantaranya sebagai
berikut :
a. Faktor eksternal atau dari luar :
1. Concreteness yaitu wujud
atau gagasan yang abstrak yang sulit dipersepsikan dibandingkan dengan yang
obyektif.
2.
Novelty atau hal
yang baru, biasanya lebih menarik untuk di persepsikan dibanding dengan hal-hal
yang baru.
3. Velocity atau
percepatan misalnya gerak yang cepat untuk menstimulasi munculnya persepsi
lebih efektif di bandingkan dengan gerakan yang lambat.
4.
Conditioned stimuli, stimuli
yang di kondisikan seperti bel pintu, deringan telepon dan lain-lain.
b. Faktor internal atau dari dalam :
1. Motivation, misalnya
merasa lelah menstimulasi untuk berespon untuk istirahat.
2. Interest, hal-hal
yang menarik lebih di perhatikan dari pada yang tidak menarik
3. Need, kebutuhan
akan hal tertentu akan menjadi pusat perhatian
4. Assumptions, juga
mempengaruhi persepsi sesuai dengan pengalaman melihat, merasakan dan
lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar