Kamis, 13 Juli 2017

Daftar 155 Penyakit Yang Dilayani Di FKTP BPJS

Badan Penyelenggara Jaminan Nasional Kesehatan atau lebih dikenal dengan BPJS Kesehatan adalah badan yang mengelola program jaminan kesehatan oleh pemerintah. Badan yang didirikan pemerintah sejak tahun 2014 ini tengah banyak diperbincangkan guys. Banyak yang menilai ini langkah yang bagus demi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia, meskipun halang rintangan banyak menerjang, pemerintah tetap bergerak kontinyu dalam perbaikan sistemnya.

Perusahan monopoli made in government ini berusaha sebaik mungkin untuk memberikan layanan kepada masyarakat yang sudah menjadi peserta dengan memberikan pelayanan kesehatan terhadap hampir semua jenis penyakit yang diderita peserta BPJS.

Pertama kali didirikan perusahaan yang dulunya dikenal sebagai Asuransi Kesehatan (Askes) bagi PNS dan pensiunan nya ini cukup membingungkan, mungkin karena belum banyak masyarakat yang mengerti bagaimana cara mendapatkan pelayanan kesehatan
menggunakan asuransi massal ini. Banyak terjadi keluhan bahkan protes dari peserta jika beberapa jenis penyakit tidak menjadi tanggungan asuransi. Padahal jika kita tengok penyelenggaraan asuransi swasta lain banyak sekali aturan yang diberlakukan loh, jika dibandingkan persyaratan nga neko-neko kok.

Peserta yang ingin berobat menggunakan kartu BPJS mendapatkan jaminan kesehatan yang menjadi hak peserta maka peserta juga harus memenuhi aturan atau prosedur yang berlaku, dimana peserta supaya berobat terlebih dahulu ke fasilitas kesehatan tingkat 1 (puskesmas, klinik atau dokter pribadi) yang tertera pada kartu BPJS untuk mendapatkan penanganan pertama, jika memang mengharuskan rujuk maka pasien akan dirujuk ke Rumah Sakit yang juga bekerja sama dengan BPJS, kecuali dalam keadaan gawat darurat, peserta bisa dirujuk ke tempat pelayanan kesehatan terdekat, masa yang kecelakaan orang Solo yang di Jakarta harus dibawa dulu ke Solo.

Sesuai dengan pedoman pelaksanaan JKN (permenkes 28/2014), bpjs menanggung semua jenis penyakit yang masuk dalam indikasi medis kecuali yang disebutkan secara eksplisit tidak ditanggung, seperti infertility (terkait dengan masalah keturunan dan kehamilan) , estetika (berkaitan dengan kategori kecantikan seperti perawatan wajah dan pemutihan gigi) dan lain-lain. Agar peserta tahu apa saja penyakit yang dapat ditanggung bpjs kesehatan, dan wajib ditangani di fasilitas kesehatan tingkat 1 sesuai dengan SKDI.

Ada sekitar 155 jenis penyakit yang ditanggung BPJS Kesehatan dan Wajib di Faskes 1. Peserta harus mengetahui tentang ini, jadi tidak serta merta menuntut BPJS Kesehatan yang semestinya tidak kerumah sakit tapi minta ke rumah sakit dengan alasan “Kami kan bayar Iuran !! Kami Punya Hak Dong”.. Tidak gitu juga, semua ada pedoman dan aturan kerja nya :

Update 25 Mei 2016 :

Permenkes No. 5 tahun 2014 yg dijadikan acuan berjudul Panduan Praktik Klinik di Faskes Tingkat Pertama, dimana di dalamnya tertera panduan diagnostik dan penatalaksanaan @ penyakit, yang di dalamnya terdapat aturan kapan harus dirujuk ke tingkat lanjutan. Jadi bukan berarti semua penyakit tersebut nonspesialistik, harus ditangani di FKTP dan tidak boleh dirujuk.

Inilah daftar 155 penyakit yang ditanggung BPJS di FKTP


  1. Abortus spontan komplit (keguguran tiba-tiba tanpa sisa janin di rahim) 
  2. Abortus mengancam/insipiens (keguguran) 
  3. Abortus spontan inkomplit (keguguran dengan masih ada sisa janin di rahim) 
  4. Alergi makanan
  5. Anemia defisiensi besi (kurang zat besi dalam darah merah) 
  6. Anemia defisiensi besi pada kehamilan
  7. Angina pektoris (
  8. Apendisitis akut (usus buntu tiba-tiba) 
  9. Artritis Osteoartritis (peradangan sendi dan tulang) 
  10. Artritis Reumatoid (peradangan sendi atau rematik) 
  11. Askariasis
  12. Asma Bronkial
  13. Astigmatism ringan
  14. Bell’s Palsy (
  15. Benda asing di hidung
  16. Benda asing di konjungtiva (mata) 
  17. Blefaritis (radang kelopak mata) 
  18. Bronkritis akut
  19. Buta senja
  20. Cardiorespiratory arrest (serangan jantung dan pernapasan) 
  21. Cutaneus larva migran
  22. Delirium yang diinduksi dan tidak diinduksi oleh alkohol atau zat psikoaktif lainnya
  23. Demam dengue, DHF Demam tifoid
  24. Dementia (pikeun) 
  25. Dermatitis atopik (kecuali recalcitrant ) (alergi kulit) 
  26. Dermatitis kontak alergika (alergi kulit karena makan atau bersentuhan pada sesuatu) 
  27. Dermatitis kontak irritant (alergi kulit) 
  28. Dermatitis numularis
  29. Dermatitis seboroik
  30. Tinea kapitis (infeksi jamur) 
  31. Tinea barbae
  32. Tinea fasialis
  33. Tinea korporis
  34. Tinea manum
  35. Tinea unguium
  36. Tinea kruris
  37. Tinea pedis
  38. Diabetes melitus tipe 1
  39. Diabetes melitus tipe 2
  40. Disentri basiler dan ambuna (diare) 
  41. Dislipidemia (kolesterol tinggi) 
  42. Eklampsia (penyakit yang ditandai dengan darah tinggi dan atau kejang pada ibu hamil) 
  43. Epilepsi (kejang) 
  44. Epistaksis (mimosa) 
  45. Exanthematous drug eruption
  46. Fixed drug eruption (rehabilitasi pecandu narkoba) 
  47. Faringitis (radang tenggorokan) 
  48. Filariasis (kaki gajah) 
  49. Fluor albus/vaginal discharge non gonorrhea (keluar cairan aneh dari alat kelamin perempuan) 
  50. Fraktur terbuka, tertutup (patah tulang) 
  51. Furunkel pada hidung (radang /bisul) 
  52. Gagal jantung akut
  53. Gagal jantung kronik
  54. Gangguan campuran anxietas dan depresi (kecemasan berlebihan) 
  55. Gangguan psikotik (mental) 
  56. Gastritis (magh atau radang ginjal) 
  57. Gastroenteritis (termasuk kolera, giardiasis) (radang ginjal dan usus) 
  58. Glaukoma akut (tekanan tinggi pada mata/gangguan penglihatan) 
  59. Gonore (kencing manah) 
  60. Hemoroid grade 1-2 (bisul) 
  61. Hepatitis A
  62. Hepatitis B
  63. Herpes simpleks tanpa komplikasi
  64. Herpes zoster tanpa komplikasi
  65. Hiperemesis gravidarum
  66. Hiperglikemi hiperosmolar non ketotik
  67. Hipermetropia ringan
  68. Hipertensi ésénsial (darah tinggi) 
  69. Hiperuricemia (Gout)
  70. Hipoglikemia ringan 
  71. HIV AIDS tanpa komplikasi
  72. Hordeolum
  73. Infark miokard (kematian jaringan otot jantung) 
  74. Infark serebral/Stroke
  75. Infeksi pada umbilikus
  76. Infeksi saluran kemih
  77. Influenza
  78. Insomnia
  79. Intoleransi makanan (tidak bisa makan) 
  80. Kandidiasis mulut (sariawan) 
  81. Katarak
  82. Kehamilan normal
  83. Kejang demam
  84. Keracunan makanan
  85. Ketuban Pecah Dini (KPD)
  86. Kolesistitis
  87. Konjungtivitis
  88. Laurinaitis (radang pita suara) 
  89. Lepra
  90. Leptospirosis (tanpa komplikasi)
  91. Liken simpleks kronis/ neurodermatitis
  92. Limfadenitis
  93. Lipoma (benjolan abnormal) 
  94. Luka bakar derajat 1 dan 2
  95. Malabsorbsi makanan
  96. Malaria
  97. Malnutiris energi-protein
  98. Mastitis
  99. Mata kering
  100. Migren
  101. Miliaria
  102. Miopia ringan (Rabun jauh) 
  103. Moluskum kontagiosum
  104. Morbili tanpa komplikasi
  105. Napkin eczema
  106. Obesitas
  107. Otitis eksterna (radang telinga luar) 
  108. Otitis media akut (radang telinga) 
  109. Parotitis
  110. Pedikulosis kapitis
  111. Penyakit cacing tambang
  112. Perdarahan saluran cerna bagian atas
  113. Perdarahan saluran cerna bagian bawah
  114. Perdarahan post partum
  115. Perdarahan subkonjungtiva
  116. Peritonitis
  117. Pertusis
  118. Persalinan lama
  119. Pitiriasis rosea
  120. Pioderma
  121. Pitiriasis versikolor
  122. Pneumonia aspirasi
  123. Pneumonia, bronkopneumonia
  124. Polimialgia reumatik
  125. Pre-eklampsia
  126. Presbyopia (Rabun dekat) 
  127. Rabies
  128. Reaksi anafilaksi (alergb berlebihan) 
  129. Reaksi gigitan serangga
  130. Refluks gastroesofageal (muntah-muntah) 
  131. Rhinitis akut 
  132. Rhinitis alergika
  133. Rhinitis vasomotor
  134. Ruptur perineum tingkat 1-2 (pendarahan kehamilan) 
  135. Serumen prop
  136. Sifilis stadium 1 dan 2
  137. Skabies (borok) 
  138. Skistosomiasis
  139. Status Epileptikus
  140. Strongiloidiasis
  141. Syok (septik), hipovolemik, kardiogenik, neurogenik)
  142. Taeniasis
  143. Takikardi (jantung berdetak cepat) 
  144. Tension headache
  145. Tetanus
  146. Tirotoksikosis
  147. Tonsilitis (a Mandel) 
  148. Tuberkulosis paru tanpa komplikasi
  149. Urtikaria (akut dan kronis)
  150. Vaginitis (radang alat kelamin wanita) 
  151. Varisela tanpa komplikasi
  152. Vertigo (Benign paroxysmal positional vertigo)
  153. Veruka 
  154. vulgaris
  155. Vulvitis


Note: keterangan dalam kurung adalah tambahan admin mohon maaf jika terdapat kesalahan penjelasan

Sumber : https://www.panduanbpjs.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar