Minggu, 29 Maret 2015

MYALGIA


Setidaknya hampir semua orang dipastikan pernah mengalami myalgia satu atau dua kali dalam hidupnya. Myalgia dapat diartikan sebagai “nyeri otot” dan dapat terjadi pada kelompok otot mana pun. Myalgia dapat disebabkan oleh karena sprain, kelebihan beban pada otot, atau oleh karena gaya hidup yang kurang aktif. Namun myalgia juga dapat menjadi tanda penyakit infeksi seperti flu hingga yang lebih serius seperti penyakit Lyme. Nyeri myalgia yang hromyalgia.
a. Myalgia yang disebabkan karena gangguan tidur
individu yang mengalami gangguan tidur sering kali mengalami nyeri otot. Gangguan tidur dan nyeri otot yang menyertainya mungkin disebabkan oleh ansietas temporer akibat situasi yang
menimbulkan stress, atau bisa juga kerena kebisingan. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan selama tidak ada gejala lain yang menyertai myalgia tersebut atau jika nyerinya tidak juga menghilang setelah beberapa hari. Namun gangguan tidur yang berkepanjangan dapat mengindkasikan gangguan yang serius seperti depresi yang memerlukan penanganan tenaga profesional.
b. Flu ataukah Cold?
baik Flu maupun cold (common cold) merupakan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus. Bedanya adalah flu disertai dengan adanya gejala myalgia dan demam yang cukup parah, sementara cold tidak.
http://nusapenida3.diskesklungkung.net/wp-content/uploads/2012/10/368452-0418-18.jpg
c. Ketidakseimbangan hormon menyebabkan myalgia
Ketidakseimbangan hormon terjadi manakala salah satu hormon reproduktif tidak lagi bekerja secara fungsional. Akibatnya, tubuh beralih menggunakan persediaan high-test hormone-nya,adrenalin, yang biasanya dipakai untuk mekanisme “flight or fight” pada situasi darurat. Penyalahgunaan adrenalin secara kronis oleh tubuh akan mengarah kepada berbagai gangguan seperti nyeri otot persistent yang disebut fibromyalgia kronis.
d. Defisiensi vitamin juga dapat menyebabkan myalgia
Myalgia dapat juga disebabkan oleh diet dan gaya hidup yang tidak sehat. Vitamin memainkan peranan penting dalam kesehatan secara keseluruhan. Vitamin D yang secara alami dapat diperoleh dalam jumlah melimpah dengan berjemur di sinar matahari pagi, turut berperan dalam membantu absorpsi kalsium. Defisiensi vitamin D sering ditemui pada kelompok masyarakat yang sebagian besar melakukan aktivitasnya di dalam ruangan.
Vitamin B12 berperan dalam produksi sel darah merah, perkembangan saraf, dan metabolisme karbohidrat, lemak serta protein. Vitamin ini banyak ditemukan pada daging, ikan dan produk susu. Kekurangan vitamin tidak hanya dapat menimbulkan terjadinya myalgia, namun juga mengarah kepada gangguan kesehatan yang lebih serius.
e. Obat-obatan yang menginduksi myalgia
Kelompok obat tertentu seperti statin (penurun kadar kolesterol) memiliki efek samping berupa nyeri otot. Hal ini khususnya terjadi ketika pasien mulai mengkonsumsi obat tersebut atau ketika dosisnya mulai dinaikkan. Pada beberapa kasus, nyeri otot yang terjadi ketika sedang mengkonsumsi obat ini dapat juga menunjukkan bahwa otot-otot sedang mengalami kehancuran – suatu situasi yang dapat mengarah kepada gagal ginjal dan bahkan mengancam nyawa.
f. Myalgia akibat penyakit autoimun
Penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis dan lupus merupakan kondisi dimana sistem imun menyerang jaringan/organ tubuh. Selain myalgia, penyakit autoimun umumnya juga disertai gejala berupa nyeri tekan pada otot, kehilangan massa otot dan ruam.
Myalgia merupakan suatu bentuk respon tubuh terhadap berbagai kemungkinan kondisi. Myalgia yang parah dan berlangsung selama lebih dari dua minggu dapat mengindikasikan bahwa tubuh sedang menghadapi suatu keadaan yang serius, terutama jika gejala myalgia tersebut tidak dapat dihubungkan secara pasti dengan cedera atau penyakit yang baru dialami, juga jika disertai dengan gejala lainnya.
Sebagai informasi, berikut ini merupakan contoh penyakit dengan gejala myalgia, dan seberapa sering kondisi tersebut muncul dalam populasi secara umum. Ini bukanlah indikasi langsung bahwa penyakit/kondisi ini yang umumnya menimbulkan myalgia, namun lebih memberikan gambaran secara relatif tentang seberapa sering penyakit/kondisi ini muncul secara keseluruan.
  1. Sangat sering dijumpai:
    • EBV
    • Flu
    • Diare terinfeksi
  2. Sering dijumpai
    • fibromyalgia
    • polynyalgia rheumatica
    • SLE
  3. Yang tidak begitu sering:
    • sindrom kelelahan kronis
  4. Yang langka:
    • stiff-man syndrome
  5. Oleh karena efek samping obat:
    • Dacarbazine
    • DTIC-Dome
    • Cytarabine Hydrochloride
    • Cytosar-U
    • Clemastine Fumarate
·  Sangat langka
  • Babesiosis
  • Blastomycosis
  • Brucellosis
  • Coccidioidomycosis
  • Dermatomyositis
  • Hantavirus
  • Meningococcal disease
  • Polymyositis
  • Q fever
  • Ross River virus
  • Toxic shock syndrome
  • Trichinella spiralis
  • Typhoid fever
  • Vibrio
  • Viral Hemorrhagic Fevers
  • Western equine encephalitis
  • Yellow fever

Tidak ada komentar:

Posting Komentar