Minggu, 29 Maret 2015

INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)

A.  Instalasi Gawat Darurat
Pada awalnya, IGD dikenal sebagai unit kecelakaan (accident room) yang berfungsi sebagai tempat mengobati pasien yang membutuhkan tindakan bedah akibat kecelakaan dirumah atau kecelakaan tempat kerja.
Pengertian IGD oleh pelaksana di IGD adalah pelayanan GD yang lebih menunjuk kepada pelayanan aspek kegawatan (life saving) sedangkan pengertian IGD oleh pemakai jasa pelayanan aalah pertolongan pertama juga tercakup didalamnya lebih menunjukkan kedaruratan

1.    Tujuan
a.    Pertolongan pertama pasien dalam keadaan emergency dimana keselamatan jiwanya terancam
b.    Mencegah kematian & cacat (to save life & limb) pada penderita GD hingga dapat hidup & berfungsi kembali dalam masyarakat sebagaimana mestinya
c.    Menunjuk penderita GD melalui sistem rujukan untuk memperoleh penanganan yang lebih memadai
d.    Menanggulangi korban bencana
2.    Jenis Pasien IGD
a.    Gawat darurat merupakan pelayanan pasien yang tiba-tiba berada dalam keadaan gawat atau akan menjadi gawat & terancam nyawanya atau anggota badannya (akan menjadi cacat) bila tidak mendapat pertolongan secepatnya
b.    Gawat tidak darurat merupakan pelayanan dimana pasien berada dalam keadaan gawat tetapi tidak memerlukan tindakan darurat secepatnya. Misalnya kanker stadium lanjut
c.    Darurat tidak gawat merupakan pelayanan pasien yang datang dengan kondisi tiba-tiba dan tidak mengancam nyawa dan anggota badannya misalnya luka sayat dangkal
d.    Tidak gawat tidak darurat misalnya TBC kulit
3.                Jenis Anamnesa
a.    Auto Anamnesa : wawancara dengan keluarga
b.    Allo Anamnesa : wawancara langsung dengan pasien
Apabila tidak ada pengantar/keluarga/identitas pasien : identitas yang dicatat adalah ciri-ciri yang tampak dan melekat pada tubuh pasien secara lengkap
4.                Klasifikasi GD
a.       Tingkat I merupakan pelayanan secara komprehensif 24 jam sehari yang dijaga oleh minimal seorang dari yang berpengalaman dalam kasus GD
b.      Tingkat 2 merupakan pelayanan 24 jam sehari yang dijaga minimal oleh seorang dari yang berpengalaman dalam kasus GD & seorang konsulen senior yang tersedia dalam waktu maksimal 30 menit
c.       Tingkat 3 merupakan pelayanan 24 jam sehari & dijaga oleh seorang dari yang berpengalaman dalam kasus GD yang dapat datang dalam waktu 30 menit sejak saat dipanggil
d.      Tingkat 4 merupakan pelayanan mampu memberikan pelayanan & mampu menentukan apakah GD akan atau sudah terjadi & memberikan pertolongan pertama GD lalu merujukanya pada RS yang mampu memberikan pertolongan lanjut
5.                Trige
Merupakan suatu sistem seleksi penderita yang menjamin supaya tidak ada penderita yang tidak mendapat perawatan medis
a.    Gol 1 merupakan penderita luka atau gangguan jiwa sehingga tidak memerlukan tindakan bedah : hijau
b.    Gol 2 merupakan penderita dengan luka ringan sehingga hanya memerlukan tindakan bedah minor : kuning
c.    Gol 3 merupakan penderita termasuk dalam gol operatif & non operatif misalnya trauma kepala : merah
d.    Gol 4 merupakan Penderita dengan keadaan berat atau dalam keadaan syok: putih
e.    Gol 5 merupakan DOA (death on arrival) : hitam
6.                Tugas Pokok dan Fungsi UGD
a.    Pencatatan hasil anamnesa, pemeriksaan, diagnosis, tindakan, dan terapi kepada pasien
b.    Menentukan tindak lanjut dari hasil pemeriksaan  yang dirujuk, sembuh, kontrol, rawat inap
c.    Membuat surat rujukan dan jawaban rujukan
d.    Membuat informed concent
e.    Membuat SHGD
7.                Jaringan Prosedur UGD
a.    Prosedur penerimaan DRM dari TPPGD
b.    Prosedur pencatatan hasil pelayanan klinis
c.    Prosedur hasil pencatatan hasil kegiatan
d.    Prosedur pembuatan dan penyerahan SHGD
8.                Buku dan Form yang Digunakan di UGD
a.    DRM
b.    Admission Note
c.    Informed Concent
d.    SHGD
e.    Surat pengantar dan jawaban rujukan
f.     Surat keterangan sakit/sehat/kematian
g.    Surat pengantar dan permintaan pemeriksaan penunjang
h.    Resep
i.      Buku register pelayanan pasien GD
j.      Buku Ekspedisi UGD
k.    Buku pengendalian formulir
l.      Buku Catatan Tindakan
9.                Deskripsi Pokok Kegiatan UGD
a.    Menerima DRM dari TPPGD dengan menandatangani buku ekspedisi TPPGD
b.    Mencatat hasil anamnesa, pemeriksan fisik, tindakan, terapi, dan laboratorium pada formulir.
c.    Apabila perlu dilakukan tindakan meminta persetujuan dengan informed concent
d.    Apabila perlu rawat inap membuat admission note
e.    Bila perlu pemeriksaan penunjang, membuat surat pengantar dan permintaan penunjang
f.     Bila perlu dirujuk membuat surat pengantar rujukan
g.    Mencatat penggunaan formulir pada buku penggunaan formulir UGD
h.    Mencatat kegiatan UGD pada buku register pelayanan UGD
i.      Membuat SHGD di akhir pelayanan kemudian diserahkan ke assembling dengan buku ekspedisi UGD
10.             Fungsi Terkait UGD
a.    Assembling
1)    Penyediaan DRM dan formulir
2)    Ketidaklengkapan DRM
b.    IPP : pemeriksaan penunjang
c.    TPPGD : Pendaftaran dan pendistribusian DRM dan pasien
d.    TPPRI : penetapan bangsal dan kelas perawatan menggunakan admission note.
e.    Kasir : Pembayaran jasa GD sesuai tarif
11.            Unsur Pengendali UGD
a.    Digunakannya buku ekspedisi
b.    Kelengkapan data pasien
c.    Autentikasi
d.    Penggunaan register dan sensus harian
12.            Informasi yang Dihasilkan UGD
a.    Identitas pasien
b.    Jumlah kunjungan pasien berdasarkan :
1)   Kasus baru atau lama
2)   Rujukan atau dirujuk
3)   Askes atau non askes
4)   Kematian >48 jam atau <48 jam

5)   Penanggung jawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar