![Horizontal Scroll: Rizka Ajeng Trikusumah
P2.06.0.12.35](file:///C:/Users/RizkaAT/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
Signifikansi atau disebut juga
probabilitas merupakan tingkat ketepatan (presisi) dalam kaitannya dengan
kesalahan pengambilan sampel (sampling error), merupakan jangkauan
dimana nilai populasi yang tepat diperkirakan. Jangkauan ini sering
diekspresikan dengan menggunakan poin-poin persentase, misalnya 1% atau 5%.
Oleh karena itu jika seorang peneliti menemukan bahwa 60% pegawai perusahaan
tertentu yang digunakan sebagai sampel sudah mengadopsi suatu metode bekerja
yang direkomendasikan dengan tingkat ketepatan sebesar ±1%, maka peneliti tersebut dapat
menyimpulkan bahwa antara 59% dan 61% dari pegawai perusahaan tersebut yang
menjadi populasi sudah mengadopsi metode
tersebut. Dalam SPSS signifikansi ditulis secara default sebagai 0,05 (5%).
Pengertian Hipotesis Serta Uji Hipotesis Satu Sisi (One Tailed) dan Uji Dua Sisi (Two
Tailed)
Bagian ini akan memberikan pengertian dasar mengenai hipotesis, cara
membuat hipotesis dan pengujian hipotesis.
Pengertian
Setelah masalah dirumuskan, maka langkah berikutnya ialah merumuskan
hipotesis. Apakah hipotesis itu? Ada banyak definisi hipotesis yang pada hakikatnya
mengacu pada pengertian yang sama. Diantaranya ialah hipotesis adalah jawaban
sementara terhadap masalah yang sedang diteliti.
Menurut Prof. Dr. S. Nasution
definisi hipotesis ialah “pernyataan
tentative yang merupakan dugaan mengenai apa saja yang sedang kita amati dalam
usaha untuk memahaminya”.
(Nasution:2000)
Zikmund (1997:112)
mendefinisikan hipotesis sebagai: “Unproven
proposition or supposition that tentatively explains certain facts or
phenomena; a probable answer to a research question”. Menurut Zimund hipotesis merupakan proposisi
atau dugaan yang belum terbukti yang secara tentative menerangkan fakta-fakta
atau fenomena tertentu dan juga merupakan jawaban yang memungkinkan terhadap
suatu pertanyaan riset.
Pertimbangan dalam Merumuskan
Hipotesis
Dalam merumuskan hipotesis peneliti perlu pertimbangan- pertimbangan
diantaranya:
1.
Harus mengekpresikan hubungan
antara dua variabel atau lebih, maksudnya dalam merumuskan hipotesis seorang
peneliti harus setidak-tidaknya mempunyai dua variabel yang akan dikaji. Kedua
variabel tersebut adalah variabel bebas dan variabel tergantung. Jika variabel
lebih dari dua, maka biasanya satu variabel tergantung dua variabel bebas.
2.
Harus dinyatakan secara jelas dan
tidak bermakna ganda, artinya rumusan hipotesis harus bersifat spesifik dan
mengacu pada satu makna tidak boleh menimbulkan penafsiran lebih dari satu
makna. Jika hipotesis dirumuskan secara umum, maka hipotesis tersebut tidak
dapat diuji secara empiris.
3.
Harus dapat diuji secara empiris, maksudnya ialah memungkinkan untuk
diungkapkan dalam bentuk operasional yang dapat dievaluasi berdasarkan data
yang didapatkan secara empiris. Sebaiknya hipotesis jangan mencerminkan
unsur-unsur moral, nilai-nilai atau sikap.
Jenis-Jenis Hipotesis
Secara garis besar ada dua jenis hipotesis didasarkan pada tingkat abstraksi dan bentuknya.
Menurut tingkat abstraksinya hipotesis dibagi
menjadi:
a) Hipotesis yang menyatakan adanya
kesamaan-kesamaan dalam dunia empiris: hipotesis jenis ini berkaitan dengan
pernyataan-pernyataan yang bersifat umum yang kebenarannya diakui oleh orang
banyak pada umumnya, misalnya “orang jawa halus budinya dan sikapnya lemah
lembut”, “jika ada bunyi hewan tenggeret maka musim kemarau mulai tiba, “ jika
hujan kota Jakarta Banjir”.
Kebenaran-kebenaran umum seperti di atas yang sudah diketahui oleh orang
banyak pada umumnya, jika diuji secara
ilmiah belum tentu benar.
b)
Hipotesis yang berkenaan dengan model ideal: pada kenyataannya dunia ini
sangat kompleks, maka untuk mempelajari kekomplesitasan dunia tersebut kita
memerlukan bantuan filsafat, metode, tipe-tipe yang ada. Pengetahuan mengenai
otoriterisme akan membantu kita memahami, misalnya dalam dunia kepemimpinan,
hubungan ayah dalam mendidik anaknya. Pengetahuan mengenai ide nativisme akan
membantu kita memahami munculnya seorang pemimpin.
c) Hipotesis yang digunakan untuk
mencari hubungan antar variabel: hipotesis ini merumuskan hubungan antar dua
atau lebih variabel-variabel yang diteliti. Dalam menyusun hipotesisnya,
peneliti harus dapat mengetahui variabel mana yang mempengaruhi variabel
lainnya sehingga variabel tersebut berubah.
Menurut bentuknya, hipotesis dibagi menjadi tiga:
a) Hipotesis penelitian / kerja:
hipotesis penelitia merupakan anggapan dasar peneliti terhadap suatu masalah
yang sedang dikaji. Dalam hipotesis ini peneliti mengaggap benar hipotesisnya
yang kemudian akan dibuktikan secara empiris melalui pengujian hipotesis dengan
mempergunakan data yang diperolehnya selama melakukan penelitian. Misalnya: Ada
hubungan antara krisis ekonomi dengan jumlah orang stress
b) Hipotesis operasional:
hipotesis operasional merupakan hipotesis yang bersifat obyektif. Artinya
peneliti merumuskan hipotesis tidak semata-mata berdasarkan anggapan dasarnya,
tetapi juga berdasarkan obyektifitasnya,
bahwa hipotesis penelitian yang dibuat belum tentu benar setelah diuji dengan
menggunakan data yang ada. Untuk itu peneliti memerlukan hipotesis pembanding
yang bersifat obyektif dan netral atau secara teknis disebut hipotesis nol
(H0). H0 digunakan untuk memberikan keseimbangan pada hipotesis penelitian
karena peneliti meyakini dalam pengujian nanti benar atau salahnya hipotesis
penelitian tergantung dari bukti-bukti yang diperolehnya selama melakukan
penelitian. Contoh:
H0: Tidak
ada hubungan antara jumlah jam kerja dengan jumlah pegawai yang mengalami
stress.
c) Hipotesis statistik: Hipotesis
statistik merupakan jenis hipotesis yang dirumuskan dalam bentuk notasi
statistik. Hipotesis ini dirumuskan berdasarkan pengamatan peneliti terhadap
populasi dalam bentuk angka-angka (kuantitatif). Misalnya: H0: r = 0; atau H0: p = 0
Cara Merumuskan Hipotesis
Cara merumuskan hipotesis ialah
dengan tahapan sebagai berikut: rumuskan hipotesis penelitian, hipotesis operasional, dan
hipotesis statistik.
Hipotesis penelitian ialah
hipotesis yang kita buat dan dinyatakan dalam bentuk kalimat dan didasarkan
oleh asumsi.
Contoh 1: Hipotesis asosiatif
Rumusan masalah:
· Adakah hubungan antara gaya kepemimpininan dengan kinerja pegawai?
Hipotesis penelitian:
·
Ada hubungan antara gaya kepemimpininan dengan kinerja pegawai
Hipotesis operasional ialah mendefinisikan
hipotesis secara operasional variabel-variabel yang ada di dalamnya agar dapat
dioperasionalisasikan. Misalnya “gaya kepemimpinan” dioperasionalisasikan
sebagai cara memberikan instruksi terhadap bawahan. Kinerja pegawai
dioperasionalisasikan sebagai tinggi rendahnya pemasukan perusahaan. Hipotesis
operasional dijadikan menjadi dua, yaitu hipotesis 0 yang bersifat netral dan
hipotesis 1 yang bersifat tidak netral
Maka bunyi hipotesis
operasionalnya:
H0: Tidak ada hubungan antara
cara memberikan instruksi terhadap bawahan dengan tinggi – rendahnya revenue
perusahaan
H1: Ada hubungan antara cara
memberikan instruksi terhadap bawahan dengan tinggi – rendahnya revenue
perusahaan
Hipotesis statistik ialah
hipotesis operasional yang diterjemahkan kedalam bentuk angka-angka statistik
sesuai dengan alat ukur yang dipilih oleh peneliti. Dalam contoh ini asumsi
kenaikan revenue sebesar 30%, maka hipotesisnya berbunyi sebagai berikut:
H0: r= 0,3
H1: r ¹ 0,3
Contoh 2: Hipotesis deskriptif
Rumusan masalahnya:
o Berapa besar
tingkat kenaikan suku bunga di Bank X?
Hipotesis penelitian:
o
Tingkat kenaikan suku bunga di Bank X
kurang dari standar
Hipotesis operasional bunyinya:
o
H0 = Tingkat kenaikan suku bunga di Bank X
sama dengan standar
o
H1 = Tingkat kenaikan suku bunga di Bank X
tidak sama dengan standar
Hipotesis statistik
o
H0: r = 5% (0,05)
o
H1: r ¹ 5% (0,05)
Diasumsikan standar kenaikan sama
dengan 5%.
Contoh 3: Hipotesis komparatif
Rumusan masalahnya:
o Bagaimana sikap konsumen di Bandung
terhadap kenaikan tarif kereta api
dibandingkan dengan sikap konsumen di Yogyakarta
Hipotesis penelitian:
o Ada perbedaan sikap konsumen di
Bandung terhadap kenaikan tarif kereta api
jika dibandingkan dengan sikap konsumen di Yogyakarta
Hipotesis operasional:
o H0 = Tidak ada perbedaan persentase
antara sikap konsumen di Bandung
terhadap kenaikan tarif kereta api
dengan sikap konsumen di Yogyakarta
o H1 = Ada perbedaan persentase antara sikap konsumen di Bandung terhadap kenaikan tarif kereta
api dengan sikap konsumen di Yogyakarta
Hipotesis Statistik:
H0: r Bandung = r Yogyakarta
H1: : r Bandung ¹ r Yogyakarta
Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dapat didasarkan dengan
menggunakan dua hal, yaitu: tingkat signifikansi atau probabilitas (α) dan
tingkat kepercayaan atau confidence
interval. Didasarkan tingkat signifikansi pada umumnya orang menggunakan
0,05. Kisaran tingkat signifikansi mulai dari 0,01 sampai dengan 0,1. Yang
dimaksud dengan tingkat signifikansi adalah probabilitas melakukan kesalahan
tipe I, yaitu kesalahan menolak hipotesis ketika hipotesis tersebut benar.
Tingkat kepercayaan pada umumnya ialah sebesar 95%, yang dimaksud dengan
tingkat kepercayaan ialah tingkat dimana sebesar 95% nilai sample akan mewakili
nilai populasi dimana sample berasal. Dalam melakukan uji hipotesis terdapat
dua hipotesis, yaitu:
- H0 (hipotessis nol) dan H1
(hipotesis alternatif)
Contoh uji hipotesis misalnya rata-rata
produktivitas pegawai sama dengan 10 (μ x= 10), maka bunyi hipotesisnya ialah:
- H0: Rata-rata produktivitas pegawai sama dengan 10
- H1: Rata-rata produktivitas pegawai tidak sama dengan 10
Hipotesis statistiknya:
- H0: μ x= 10
- H1: μ x > 10 Untuk uji satu sisi (one tailed) atau
- H1: μ x < 10
- H1: μ x ≠ 10 Untuk uji dua sisi (two tailed)
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam uji
hipotesis ialah;
·
Untuk pengujian hipotesis kita
menggunakan data sample.
·
Dalam pengujian akan menghasilkan
dua kemungkinan, yaitu pengujian signifikan secara statistik jika kita menolak
H0 dan pengujian tidak signifikan secara statistik jika kita menerima H0.
·
Jika kita menggunakan nilai t,
maka jika nilai t yang semakin besar atau menjauhi 0, kita akan cenderung
menolak H0; sebaliknya jika nila t semakin kecil atau mendekati 0 kita akan cenderung menerima H0.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar